Bekasi, NU OnlineÂ
Sebagian besar negara di dunia, termasuk Timur Tengah, saat ini sedang diganggu oleh kelompok Islam radikal. Salah satunya kelompok yang mendirikan sistem khilafah.
Demikian diungkapkan Direktur Said Aqil Siroj (SAS) Institute M Imdadun Rahmat, dalam acara Silaturahim Ulama Kampung se-Bekasi Raya, di Aula An-Nadwa Islamic School, Kabupaten Bekasi, pada Rabu (26/12).
Bahkan, lanjutnya, Kerajaan Saudi Arabia pun tengah mengalami hal yang sama, diganggu kelompok radikal yang ingin menegakkan sistem kekhalifahan sebagai pengganti sistem kerajaan.
"Hanya saja, karena hukum di Arab Saudi keras dan tegas kepada kelompok radikal itu, sehingga mereka melakukan perjuangan melalui strategi bawah tanah atau tidak terang-terangan," jelasnya.
Hal tersebut tentu berbeda dengan di Indonesia. Menurut Imdad, kelompok Islam radikal di negeri ini kerap eksis secara terbuka.
"Itu disebabkan karena hukum di Indonesia lemah, sehingga mereka kian hari semakin berjuang mendirikan negara khilafah dengan terbuka dan terang-terangan," pungkas Komisioner Komnas HAM RI ini.
Acara yang bertema Revitalisasi Peran dan Fungsi Masjid Sebagai Pusat Pertahanan dan Kemakmuran NKRI itu dihadiri sekitar 500 ulama kampung se-Bekasi Raya.
Selain itu hadir pula beberapa tokoh, kiai, dan ulama, di antaranya Ketua LTM PBNU KH Mansyur Syaerozi, Ketua PWNU Provinsi Jawa Barat KH Hasan Nuri Hidayatullah, Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Bekasi KH Wawan Aunillah Kamil, dan Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Bekasi KH Bagus Lukhito.
Tokoh muda NU Bekasi Munawar Fuad Nuh dan Pimpinan An-Nadwa Islamic School KH Ahmad Sauki pun turut hadir. (Khaifah IP/Aru Elgete/Abdullah Alawi)