Pengamat: Gerakan Global untuk Palestina Belum Sentuh Politik dan Keamanan Secara Penuh
NU Online · Kamis, 23 November 2023 | 22:00 WIB
Jakarta, NU Online
Pengamat Politik Timur Tengah dari Universitas Indonesia Muhammad Luthfi Zuhdi menilai, gerakan global terkait konflik di Jalur Gaza, Palestina belum sepenuhnya mengubah dinamika politik dan keamanan di negara-negara terlibat. Menurutnya, meskipun gerakan tersebut menyentuh hati banyak orang tetapi dampaknya belum merambah ke ranah politik dan keamanan secara signifikan.
"Gerakan global ini kelihatannya masih menyentuh hati. Jadi, kepiluan yang terjadi di Jalur Gaza, pembunuhan, pemaksaan hijrah, penyengsaraan yang dilakukan oleh Israel ini baru menyentuh hati, belum menyentuh politik apalagi menyentuh keamanan negara-negara tersebut," kata Luthfi kepada NU Online pada Kamis (23/11/2023).
Ia menjelaskan bahwa meskipun ada beberapa tuntutan publik di Amerika Serikat terkait penghentian atau gencatan senjata, pengaruhnya belum merubah sikap politik secara substansial. Tuntutan masyarakat lebih terfokus pada keinginan untuk menghentikan perang demi menyelamatkan warga Amerika yang menjadi tawanan.
"Tapi pengaruhnya bukan karena membela Hamas, tetapi tuntutan masyarakat mungkin lebih menuntut pemerintah Amerika untuk menghentikan perang agar juga menyelamatkan orang-orang Amerika yang tersandera," ujar dia.
Gencatan senjata tertunda
Israel dan Hamas menyepakati gencatan senjata di Jalur Gaza, Palestina dengan imbalan pembebasan sandera. Kesepakatan gencatan senjata hasil perundingan yang dimediasi oleh Qatar itu bakal berlangsung selama 4 hari, pada Rabu (22/11/2023).
Namun, pertukaran 50 sandera yang ditawan Hamas dengan 150 warga Palestina yang ditahan di penjara Israel ditunda. Gencatan senjata pertama dalam perang tujuh minggu antara kedua pihak menjadi tertunda hingga Jumat (24/11/2023).
Pejabat Palestina mengatakan bahwa penundaan gencatan senjata empat hari di Jalur Gaza antara Israel dan Hamas lantaran rincian sandera mana yang akan dibebaskan dan bagaimana caranya masih belum jelas.
Sementara itu, Penasehat Keamanan Nasional Israel Tzachi Hanegbi mengatakan, penundaan pembebasan 50 sandera lantaran Hamas belum menyerahkan daftar sandera Israel yang dimaksudkan untuk dibebaskan dan Hamas belum menandatangani perjanjian dengan Qatar, yang seharusnya menjamin implementasi kesepakatan.
Sebagai wujud kepedulian bagi warga Palestina, PBNU melalui NU Care-LAZISNU mengajak masyarakat untuk menyalurkan bantuan dana kemanusiaan yang dapat disalurkan melalui rekening BSI 7015 654 583 a/n PP LAZIS NU Non Zakat atau rekening BCA 0680 1926 77 a/n Yayasan Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah NU. Bantuan juga dapat disalurkan melalui tautan https://nucare.id/program/pedulipalestina.
Terpopuler
1
Saat Jamaah Haji Mengambil Inisiatif Berjalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina
2
Perempuan Hamil di Luar Nikah menurut Empat Mazhab
3
Pandu Ma’arif NU Agendakan Kemah Internasional di Malang, Usung Tema Kemanusiaan dan Perdamaian
4
360 Kurban, 360 Berhala: Riwayat Gelap di Balik Idul Adha
5
Saat Katib Aam PBNU Pimpin Khotbah Wukuf di Arafah
6
Belasan Tahun Jadi Petugas Pemotongan Hewan Kurban, Riyadi Bagikan Tips Hadapi Sapi Galak
Terkini
Lihat Semua