Nasional

Pengukuhan PBNU 2022-2027 di Kaltim Dibarengi Pencanangan Gedung Baru di IKN

Sel, 25 Januari 2022 | 21:00 WIB

Pengukuhan PBNU 2022-2027 di Kaltim Dibarengi Pencanangan Gedung Baru di IKN

Sekjen PBNU, H Syaifullah Yusuf. (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmah 2022-2027 akan dikukuhkan di Gedung Dome, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, pada akhir Januari 2022 mendatang. Agenda pengukuhan itu sekaligus membuka rangkaian acara Hari Lahir (Harlah) Ke-96 NU berdasarkan penanggalan masehi hingga Harlah Ke-99 NU berdasarkan hijriyah pada 16 Rajab 1443 atau 17 Februari 2022 mendatang.


Ketua Panitia Pengukuhan PBNU H Saifullah Yusuf menjelaskan bahwa pada agenda pengukuhan dan pembukaan Harlah NU itu akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, serta seluruh jajaran PBNU. Acara ini akan disiarkan langsung melalui kanal-kanal media sosial resmi yang dimiliki NU, sehingga bisa diikuti oleh seluruh warga NU se-Indonesia.


“Nanti di Kaltim ini akan ada pencanangan gedung PBNU di ibu kota negara (IKN) baru oleh ketua umum dan ada pertemuan dengan warga NU di Penajam Paser Utara. Insyaallah dilakukan pada 30 Januari 2022,” kata pria yang akrab disapa Gus Ipul itu, dalam tayangan galawicara di TVNU, pada Selasa (25/1/2022).


Agenda pengukuhan PBNU akan dilangsungkan keesokan harinya, 31 Januari 2022. Kemudian dilanjut dengan rapat perdana yang dipimpin oleh Rais ‘Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf.


Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalimantan Timur Syaparudin mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, sebagai upaya persiapan pengukuhan PBNU.


“Diawali dengan pertemuan kepada Gubernur Kaltim (Isran Noor) di Samarinda. Setelah itu, kita melakukan langkah-langkah koordinasi dengan berbagai pihak. PCNU dengan pemerintah kota Balikpapan, didampingi PBNU untuk mengambil langkah-langkah teknis menyukseskan kegiatan pengukuhan ini,” terangnya.


Bersama pengurus cabang dan utusan dari PBNU, PWNU Kaltim juga telah melakukan koordinasi dengan PCNU Kota Balikpapan. Lalu melakukan pertemuan dengan Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud, serta bertemu dengan Kepolisian Daerah (Polda) Balikpapan. 


“Alhamdulillah semua menyatakan siap mendukung pelaksanaan pengukuhan PBNU. Insyaallah besok, Rabu, kita diundang Polda Kaltim, bersama lintas pemerintah dan OPD (organisasi perangkat daerah) terkait untuk persiapan pengukuhan PBNU di Balikpapan,” terang Syaparudin. 


Protokol kesehatan ketat

Sekretaris PWNU Kaltim Kiai Abu Bakar Madani memastikan bahwa penyelenggaraan pengukuhan PBNU pada 31 Januari 2022 mendatang akan memenuhi persyaratan protokol kesehatan secara ketat. Sebab acara ini berlangsung di tengah pandemi Covid-19 yang belum usai. 


Ia menjelaskan, kapasitas Gedung Dome Balikpapan yaitu 2000 orang. Protokol kesehatan mewajibkan sebuah gedung pertemuan diisi oleh 50 persen dari total kapasitas keseluruhan, sehingga akan ada sekitar 1000 orang yang boleh masuk ke ruang acara. 


“Setelah dilakukan pengaturan ruangan, maka memunculkan angka di sekitar 700 orang. Itu sesuai dengan prokes 1,5 meter jarak antar-orang. Hasilnya bisa di sekitaran 700 untuk memenuhi ruangan itu,” jelas Kiai Abu. 


Di sisi lain, panitia akan mewajibkan peserta yang akan hadir itu telah melakukan vaksinasi sebanyak dua dosis. Jika kedapatan peserta yang belum vaksin secara lengkap, akan dilakukan tes usap PCR. Sementara bagi peserta yang sudah vaksin dua kali dilakukan tes usap antigen.


“Jadi kaitannya dengan prokes ini, sudah disampaikan ketika audiensi dengan wali kota Balikpapan. Karena Balikpapan itu kategori level 2 PPKM sekarang. Oleh karena itu, prokes tetap dilaksanakan sehingga pelaksanaan kita di Gedung Dome itu berjalan baik, lancar, dan sesuai dengan prokes yang sudah ditetapkan pemerintah,” pungkasnya. 


Sebagai informasi, setelah agenda pengukuhan PBNU dan pembukaan Harlah NU itu dilangsungkan di Kaltim, kegiatan selanjutnya akan dilangsungkan di Nusa Tenggara Timur. Di sana, Harlah NU akan dirangkai dengan acara temu nelayan. 


Di dalam kegiatan tersebut, akan ada kerja sama antara PBNU dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk memberikan perhatian lebih kepada kampung-kampung nelayan, yang berada di bawah binaan NU. 


Berikutnya, agenda Harlah NU beralih ke Palembang, Sumatera Selatan. Di sana, dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.


Puncak Harlah NU akan dilangsungkan di Jawa Timur, tepatnya di Pondok Pesantren Syaichona Cholil di Bangkalan, Madura. 


Pewarta: Aru Lego Triono

Editor: Fathoni Ahmad