Jakarta, NU Online
Lailatul qadar merupakan salah satu keistimewaan yang diberikan Allah swt untuk umat Nabi Muhammad saw. Ini karena malam lailatul qadar adalah malam yang lebih utama daripada seribu bulan. Berbagai amal ibadah dianjurkan untuk mengisi malam mulia tersebut, salah satunya dengan shalat sunnah.
Wakil Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LBM PBNU) dalam tulisan “Apakah Ada Shalat Malam Lailatul Qadar” menjelaskan, anjuran shalat sunnah malam lailatul qadar dapat ditemukan pada bab keutamaan malam lailatul qadar kitab nasihat Durratun Nasihin fil Wa‘zhi wal Irsyad.
Keutamaan shalat sunnah lailatul qadar
Berdasarkan riwayat dalam kitab Durratun Nashihin, orang yang melakukan shalat sunnah lailatul qadar akan diampuni dan juga kedua orang tuanya ketika ia bangun dari duduknya.
Dalam riwayat tersebut dijelaskan bahwa Allah mengutus malaikat ke surga untuk menanam pohonan, membangun istana, dan menggali sungai di surga bagi orang yang melakukan shalat sunnah lailatul qadar. (Lihat Syekh Utsman Al-Khaubawi, Durratun Nashihin fil Wa‘zhi wal Irsyad, [Daru Ihyail Kutubil Arabiyyah: tanpa tahun], halaman 285-286).
Adapun shalat pada malam lailatul qadar dapat dimungkinkan karena setiap orang akan melalui lailatul qadar yang terdapat pada salah satu malam di 10 akhir Ramadhan. Hal ini seperti diyakini oleh mayoritas ulama Mazhab Syafi’i. Shalat pada malam lailatul qadar bahkan dapat menjadi keharusan bila dinazarkan sebagaimana keterangan berikut:
لو نذر الصلاة ليلة القدر لزمه أن يصلي تلك الصلاة في جميع ليالي العشر لأجل الإبهام
Artinya, “Seandainya seseorang bernazar untuk melakukan shalat sunnah pada malam lailatul qadar, maka ia wajib menunaikan shalat tersebut setiap malam pada 10 terakhir Ramadhan karena samar (pada malam ke berapa lailatul qadar berada),” (Al-Khatib As-Syarbini, Mughnil Muhtaj ila Ma’rifati Ma’ani Alfazhil Minhaj, [Beirut, Darul Ma’rifah: 1997 M/1418 H], juz IV, halaman 483).
Tata cara shalat sunnah lailatul qadar
Shalat sunnah lailatul qadar dilakukan sebanyak dua rakaat. Berikut tata cara, bacaan surat, dan doa yang dianjurkan.
- Membaca Surat Al-Fatihah pada rakaat pertama
- Membaca Surat Al-Ikhlas sebanyak 7 kali setelah Surat Al-Fatihah pada rakaat pertama
- Membaca Surat Al-Fatihah pada rakaat kedua
- Membaca Surat Al-Ikhlas sebanyak 7 kali setelah Surat Al-Fatihah pada rakaat kedua
- Setelah salam membaca istighfar sebanyak 70 kali
Berikut ini lafal istighfar setelah salam:
أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
Astaghfirullāha wa atūbu ilayhi
Artinya: "Aku memohon ampunan Allah dan aku bertobat kepada-Nya."
Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Muhammad Faizin
Terpopuler
1
Ini Link Download Logo Hari Santri 2024
2
Arus Komunikasi di Indonesia Terdampak Badai Magnet Kuat yang Terjang Bumi
3
PBNU Nonaktifkan Pengurus di Semua Tingkatan yang Jadi Peserta Aktif Pilkada 2024
4
Pergunu: Literasi di Medsos Perlu Diimbangi Narasi Positif tentang Pesantren
5
Kopdarnas 7 AIS Nusantara Berdayakan Peran Santri di Era Digital
6
Menyoal Kampanye Debat Publik di Pilkada Calon Tunggal
Terkini
Lihat Semua