Nasional TWEET TASAWUF

Pentingnya Berhusnudzon kepada Allah

Sen, 8 April 2019 | 00:45 WIB

Jakarta, NU Online
Manusia tidak hanya dituntut berprasangka baik (husnudzon) kepada sesama, tetapi juga harus mampu berhusnudzon kepada Allah SWT. Hal itu terkait dengan tingkat keyakinan yang dimiliki manusia terhadap Tuhannya agar tetap memiliki harapan.

“Hanya manusia yang husnudzon pada Allah lah yang mempunyai harapan,” ujar Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatul Muhibbin Caringin, Bogor, Jawa Barat KH M. Luqman Hakim dikutip NU Online, Senin (8/4) lewat twitternya.

Menurut Direktur Sufi Center itu, seseorang yang berprasangka baik kepada Allah tidak pernah mengandalkan amal, ilmu, dan keistimewaannya. Sebab itu semua tidak lain diberikan oleh Allah.

“Husnudzon tidak pernah mengandalkan amal, ilmu, maupun keistemewaan yang diberikan oleh Allah pada dirinya,” jelas Kiai Luqman.

Ia menuturkan, Nabi Muhammad SAW menjadi saksi dan terus menyaksikan jiwa umatnya, maka berkat syafaatnya dan cintanya, kita ini beriman, berbuat baik dan taat di dunia.

“Apakah kita baca shalawat masih minta ganti sesuatu? Biar ini dan biar itu?” tandasnya. (Fathoni)