Nasional

Pergunu Kuatkan Pendidikan Karakter di Masa Pandemi

Kam, 9 September 2021 | 11:00 WIB

Pergunu Kuatkan Pendidikan Karakter di Masa Pandemi

Ketua Umum Pergunu, KH Asep Chaifudin Chalim. (Foto: NU Online/Kendi Setiawan)

Banda Aceh, NU Online

Ketua Umum Persatuan Guru Nahdlatul Uama (Pergunu) Prof KH Asep Saifuddin Chalim mengatakan bahwa di masa pandemi ini, pembelajaran harus berjalan baik, meskipun melalui daring. Jika pembelajaran berlangsung baik, menurutnya para siswa akan tetap terdidik dengan baik.

 

"Pembelajaran di masa pandemi (melalui daring) merupakan perpindahan media belajar dari ruang kelas ke dunia maya. Karena itu, memang menjadi kendala bagi guru dalam mendidik siswa," kata Kiai Asep saat Webinar Nasional bertema Tantangan dan Solusi Pendidikan Karakter di Masa Pandemi, Selasa (7/9/2021). 

 

Prof Asep juga mengingatkan agar guru dan siswa selalu memperbanyak doa agar terhindar dari virus corona dan mendapat perlindungan dari Allah swt.

 

Ketua Pergunu Aceh, Tgk Muslem Hamdani mengatakan pendidikan karakter di masa pandemi tidak berjalan secara efektif. Hal itu disebabkan pembelajaran secara daring terindikasi memutuskan mata rantai pertemuan guru dengan siswa. 

 

"Guru tidak bisa memantau langsung perkembangan perilaku siswa. Hal ini mengakibatkan pada keterbatasan guru dalam membimbing langsung perilaku siswa yang melakukan kesalahan dan ini merupakan salah satu kendala pembinaan karakter siswa di masa pandemi seperti sekarang ini," ujar Tgk Muslem.

 

Guru profesi mulia

Wakil Menteri Agama (Wamenag) H Zainut Tauhid Sa'adi yang menjadi pembicara kunci dalam kegiatan tersebut mengatakan bahwa bahwa guru adalah profesi yang sangat mulia, karena guru bertugas mendidik dan mencerdaskan generasi bangsa. Kemajuan bangsa sangat ditentukan oleh guru.

 

"Karena itu, walau dalam masa pendemi seperti ini, guru tetap harus bersemangat dalam mendidik dan membina siswa agar menjadi generasi yang bermanfaat untuk bangsa dan agama," ungkapnya.

 

Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Warul Walidin menjelaskan bahwa pendidikan karakter merupakan salah satu dimensi terpenting dalam pendidikan Nasional. Pendidikan karakter yang selama ini menjadi program prioritas pemerintah juga mengalami dampak yang signifikan setelah pemberlakuan pembelajaran daring.

 

Prof Warul menjelaskan tentang beberapa tantangan pendidikan karakter di masa Covid-19 yaitu learning loss, peserta didik kehilangan role model, kehilangan interaksi edukatif, ketidaksiapan orang tua, kegandrungan kepada alat komunikasi yang keterlaluan; kurang kuatnya ruang pendidikan akidah, ibadah dan akhlakul karimah, serta ketidakmampuan orang tua dalam memenuhi kebutuhan belajar daring.

 

Solusi

Adapun solusi yang ditawarkan Prof Warul adalah adanya kebijakan dan langkah-langkah yang terstruktur dan terukur dalam mengatasi learning loss, memperkuat trilogi pendidikan. Selain itu perlu adanya penguatan keteladanan secara masif, interaksi edukatif yang lebih intens melalui daring, pendidikan karakter berbasis multiple intelegence, adanya  koordinasi guru dengan orang tua siswa, serta pemblokiran situs-situs merusak dan hoaks. 

 

Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Aceh, H Iqbal yang tampil sebagai pemateri ketiga menjelaskan bahwa karena keterbatasan guru bertatap muka dan bertemu dengan siswa. Hal ini menyebabkan cukup besar efek yang timbul akibat pembelajaran daring terutama dalam hal pendidikan karakter. Menurut Iqbal peran orang tua sangat diharapkan dalam mengontrol setiap perilaku siswa. 

 

Sementara itu, Kabid Penmad Kemenaga Aceh, H Mukhlis menyampaikan bahwa pendidikan karakter sangat penting dan harus menjadi prioritas. Karena itu, menurutnya, dalam suasana pandemi seperti ini perlu adanya komunikasi dan koordinasi yang intens antara guru dan orang tua siswa agar siswa tidak melakukan hal-hal yang merusak dan merugikan dirinya sendiri dan keluarga.

 

Kontributor: Fauzan
Editor: Kendi Setiawan