Nasional

Perintis Banser Bangga Kiai Idham Jadi Gambar Utama Uang Rupiah

NU Online  ·  Jumat, 23 September 2016 | 08:00 WIB

Perintis Banser Bangga Kiai Idham Jadi Gambar Utama Uang Rupiah

H Supangat (paling kiri) didampingi KH Yasin Ahmad dan KH Nur Hidayatulloh Dawami, Syuriyah PCNU Kabupaten Blitar.

Blitar, NU Online
Tidak hanya warga Amuntai Kalimantan Selatan yang bangga dengan masuknya KH Idham Chalid dalam Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 2016 tentang Penetapan Gambar Pahlawan Nasional sebagai Gambar Utama pada Bagian Depan Rupiah Kertas dan Rupiah Logam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kebanggaan itu juga dimiliki oleh para tokoh perintis Banser (Barsan Ansor Serbaguna), salah satunya adalah H Supangat asal Kota Blitar. Ia mengaku bangga mantan ketua PBNU itu menjadi gambar mata uang Rp5000-an yang baru.

“Sebagai warga NU dan Banser aku sangat bangga dengan keputusan itu. Ini benar-benar meningkatkan kredibilitas warga NU. Marwah NU benar-benar terangkat,” ujar H Supangat kepada NU Online tadi pagi.

Supangat adalah satu tokoh perintis berdirinya Banser bersama Zen Kalyubi, KH Abdurrohim Sidik, Mohammad Fadil, Atim Miyanto, dan lainnya. Nama Banser diresmikan menjadi nama pasukan elite NU secara nasional pada 24 April 1964. Mantan pegawai Jawatan Pos dan Telekomunikasi Blitar itu ikut dilantik oleh KH Idham Chalid saat pengukuhan pasukan elite NU tersebut yang bertempat di Alun-alun Kota Blitar.

“Aku banyak kenangan dengan Pak Kiai Idham. Karena yang meresmikan nama Banser jadi pasukan elite NU dulu Kiai Idham di Blitar ini,” ungkap H Supangat,yang juga pengurus Ta’mir Masjid Agung Kota Blitar ini.

Menurutnya, Kiai Idham Chalid layak menerima itu mengingat peran dan jasanya pada agama dan negara. Ia mengemban amanah sebagai Ketua Umum PBNU dari 1956 hingga 1984.

“Ia menjadi ketua umum PBNU pada usia relatif belia yakni 34 tahun. Dan di antara ketua-ketua umum yang lain, ia merupakan yang terlama,” katanya.

Ia juga pernah menjadi pucuk pimpinan di lembaga eksekutif, legislatif dan ormas (Wakil Perdana Menteri, Ketua DPR/MPR, dan Ketua Umum PBNU). Juga pernah memimpin pada tiga parpol berbeda yaitu Masyumi, NU dan PPP. “Jadi sangat wajar dan pas bila beliau menerimanya. Sebagai Banser dan warga NU aku sangat bangga. Semoga ada kader-kader NU yang menyusulnya,” tambahnya.(Imam Kusnin Ahmad/Mahbib)