Nasional

Perkumpulan Mahasiswa Kristen Dunia Tanya Resep Damai di Indonesia

Sel, 8 November 2016 | 02:03 WIB

Jakarta, NU Online
Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia dan World Student Christian Federation atau Perkumpulan Gerakan Mahasiswa Kristen Sedunia (WSCF) dari Kanada berkunjung ke Lembaga Kajian Strategis Bangsa (LKSB) di Lantai 4 Gedung PBNU, Senin (7/11) siang. Mereka ingin menggali lebih dalam bagaimana toleransi berjalan di Indonesia.

Tampak hadir PMKRI, Hikmahbudi, Pengurus Mahasiswa Hindu, dan ormas pemuda lainnya. Mereka berbagi dan menganalisa kerukunan umat beragama serta menjaga-mengelola keberagaman bangsa di Indonesia untuk diterapkan di Canada dan Filipina.

Di tengah dialog mereka mengajukan pertanyaan bagaimana Islam yang mayoritas dapat menerima kenyataan keberagaman dan mengayomi agama-agama minoritas? Pertanyaan ini dijawab oleh Direktur Eksekutif LKSB Abdul Ghopur.

Menurut Ghopur, keberlangsungan RI dengan keragaman suku, budaya, dan agama ditunjang oleh corak keberagamaan Islam yang dikembangkan oleh NU yang rahmatan lil 'alamin, moderat, mengayomi, menghargai, dan saling menghormati satu sama lain.

“Konsep hubbul wathon minal iman (cinta tanah air sebagian dari iman),” kata Ghopur.

Sekjen GMKI Alan Singkali menambahkan bahwa Indonesia merupakan laboratorium keberagaman dan toleransi yang menjadi rujukan negara-negara lain untuk belajar tentang itu semua.

Karenanya WSCF dan Gereja Kanada bertandang ke PBNU. Sudah semenjak dahulu nenek moyang bangsa ini menjaga komitmen hidup sesama dan gotong royong sehingga sampai kini Indonesia masih utuh dengan perbedaan dan kesetaraan itu, kata Alan.

Jordan yang mewakili WSCF menyatakan gembira karena dapat bertemu dengan tokoh-tokoh muda dari organisasi pemuda dan intelektual muda NU. “Terutama konsep Pancasila dan Islam NU yang moderat akan mereka bawa sebagai bahan masukan berharga bagi bangsa dan rakyat Kanada,” kata Alan.

Ketum GMKI Sahat mengajak Necta Montes, General Secretary World Student Christian Federation (WSCF), serta Jordan Cantwell, Michael Blair, dan Hope Paslowski dari United Christian of Canada (UCC) bersilaturahmi ke Kantor PBNU.

Diskusi ini memberikan perspektif baru dan semangat secara khusus kepada pemuda Indonesia bahwa Indonesia memiliki keunikan dan keunggulan dalam mengelola kehidupan berbangsa dengan berdasarkan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. (Alhafiz K)