Bogor, NU Online
Diduga karena korsleting listrik, Pondok Pesantren Al–Karimiyah Yasina yang terletak di Kampung Pajagan RT 01/08 Desa Wates Jaya, Kecamatan Cigombong, Kaupaten Bogor, Jawa Barat, terbakar pada Jumat (30/11) petang.
Api melahap 5 lokal asrama santri dan juga ruang belajar siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Beruntung tidak ada korban jiwa pada kejadian yang menimpa Pondok Pesantren yang diasuh Ketua Pengurus Cabang Nahdhatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bogor, KH Rhomdon itu, namun kerugian ditaksir mencapai Rp2,5 miliar.
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Karimiah Yasina yang akrab disapa Kang Dhoni itu menjelaskan, kronologi kejadian berawal saat para santri tengah berjamaah shalat Asar di Aula Pesantren, tiba-tiba usai berjamaah diketahui si jago merah sudah berkobar dan melahap ruang asrama.
"Kejadian sekitar pukul 16.00, beruntung saat itu para santri tengah berjamaah di aula, jadi tidak ada korban jiwa," kisahnya.
Namun, tambahnya, barang-barang yang berada di dalam asrama mulai dari dokumen-dokumen penting, baju-baju santri serta buku-buku sekolah beserta perlengkapannya tak bisa diselamatkan. Api cepat sekali merembet ke ruang selain titik pusat api lantaran bangunan terbuat dari kayu.
"Jadi langsung merambat ke lima lokal asrama, santri dan warga bergegas memadamkan api secara manual. Kemudian, datang petugas pemadam kebakaran yang menerjunkan personelnya," ungkap pria yang juga pegawai Kemenag Kabupaten Bogor ini.
Ditambahkan, api berhasil dipadamkan setelah petugas pemadam kebakaran dari Ciawi datang lengkap dengan enam mobil pemadam kebakaran berikut para personelnya.
"Padahal, rencananya besok Rais Aam Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU), KH Miftachul Akhyar dijadwalkan ada acara di sini, ada kegiatan shalawat dan istighotsah serta pengajian kitab Ihya'ul Ulumiddin," ungkapnya.
Ia mengatakan, acara tersebut tidak batal gara-gara insiden kebakaran tersebut. Kegiatan shalawat, istighotsah, dan ngaji bersama Rais Aam PBNU itu tetap berlangsung dengan mengundang bupati terpilih Bogor, dan sejumlah tokoh dan pejabat setempat sesuai dengan rencana awal.
Kang Dhoni berharap, musibah ini cepat berlalu dan para santri bisa beraktivitas sebagaiamana sediakala. "Di sini santri keseluruhan berjumlah sekitar 200 orang, semoga segera kembali seperti sediakala," harapnya. (Nidhomatum MR)