Nasional HARI SANTRI 2023

Pimpin Pembacaan 1 Miliar Shalawat, Rais 'Aam PBNU: Hadiahkan untuk Saudara di Palestina

Sab, 21 Oktober 2023 | 22:30 WIB

Pimpin Pembacaan 1 Miliar Shalawat, Rais 'Aam PBNU: Hadiahkan untuk Saudara di Palestina

Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar. (Foto: NU Online/Suwitno)

Surabaya, NU Online

 

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyelenggarakan pembacaan 1 miliar shalawat nariyah di Masjid Nasional Al-Akbar, Surabaya, Jawa Timur Sabtu (21/10/2023). Agenda ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Santri 2023.

 

Satu miliar shalawat dibacakan secara serentak oleh Nahdliyin di seluruh Indonesia, mulai dari pondok pesantren, masjid dan mushala, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU), Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) hingga Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama. 

 

Pembacaan 1 miliar shalawat nariyah dipimpin langsung Rais 'Aam PBNU KH Miftachul Akhyar yang diawali dengan pembacaan tawassul dan aurad.

 

"Mari kita hadiahkan shalawat yang kita baca kepada saudara-saudara di Palestina, agar cobaan yang terjadi segera usai," tuturnya. 

 

Acara dibuka dengan arahan Wakil Rais 'Aam PBNU KH Muhammad Anwar Islandar. Kiai Anwar menerangkan kepada para jamaah yang hadir Fadilah atau keutamaan dari pembacaan shalawat. 

 

"Sebagaimana kita tahu membaca shalawat adalah perintah dari Allah SWT. Bahkan sebelum Allah memerintahkan baca shalawat itu, Allah memberi khobar bahwa Allah sendiri juga mendoakan tahmat, malaikat juga mendoakan shalawat dan salam kepada nabi Muhammad," katanya.

 

Ia menambahkan, perintah yang dianjurkan oleh Allah SWT tersebut mengandung hikmah. "Ada makna di dalam perintah itu dan banyak sekali hadits-hadits nabi, dawuh dari assalafu shalih yang menjelaskan betapa agung dan mulianya serta pentingnya membaca shalawat bagi kita," paparnya.

 

Shalawat, lanjutnya, dapat memberikan satu penguatan spiritual, penguatan rohani dalam menghadapi problema kehidupan yang menyangkut masalah agama, menyangkut masalah politik, menyangkut masalah seluruh aspek kehidupan.

 

"Dengan shalawat yang kita baca pada hari ini, mudah-mudahan, mudah, seluruh problematika kehidupan yang menggelayut pada bangsa ini pada umumnya, pada umat Islam khususnya, dan khususnya lagi kepada seluruh pengurus dan keluarga besar Nahdlatul ulama, atas barokah dari shalawat ini, semuanya dihilangkan oleh Allah," kata dia.

 

Hadir dalam kesempatan tersebut, Katib Aam PBNU KH Ahmad Said Asrori, Ketua PBNU Prof Mohammad Mukri, Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PBNU Imron Rosyadi Hamid. Wasekjen Najib Azca, dan jajaran PBNU lainnya. Turut hadir pula Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar.

 

Sebagai informasi, teknis pembagian paket pembacaan diserahkan kepada struktur kepengurusan NU dari pusat hingga ranting. Setiap struktur kepengurusan mendapatkan 15 paket, di mana satu paket terdiri dari 4.444 Shalawat Nariyah. Dalam satu majelis, 45 orang akan membaca Shalawat Nariyah, dengan setiap Shalawat memakan waktu 30 detik. Sehingga, total waktu yang dibutuhkan untuk membaca satu paket adalah 50 menit atau satu jam.

 

Lebih lanjut, pembacaan Shalawat Nariyah dibagi menjadi dua, yaitu di struktur NU dan di luar struktur NU. Struktur NU, mulai dari pusat hingga ranting, bertanggung jawab membaca 15 paket. Sementara itu, lembaga di luar struktur NU, seperti pondok pesantren, masjid, mushola, dan majelis taklim, diwajibkan membaca satu paket.