Nasional

Prof Mahfud: Papua Bagian Sah dari NKRI

Ahad, 1 September 2019 | 12:45 WIB

Prof Mahfud: Papua Bagian Sah dari NKRI

Prof Mahfudz di Solo, Jateng (foto: NU Online/Ajie Najmuddin)

Solo, NU Online
Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan Prof Mahfud MD mengatakan, pesta demokrasi Pemilu 2019 yang telah usai, mesti dilanjutkan dengan suasana harmoni.
 
"Kita mengingatkan semua, kita harus hidup dalam harmoni. Pemilu itu hanya jalan untuk membangun kemajuan lebih lanjut, sehingga tidak usah bertengkar-tengkar yang berkelanjutan," katanya dalam acara acara Halaqah Alim Ulama dengan tema Menguatkan Ukhuwah Melalui Pendekatan Ibrah di Hotel Novotel Solo, Sabtu (31/8).
 
Suasana harmoni tersebut, lanjut mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu mesti diciptakan untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. 
 
Kepada NU Online, Mahfud menjelaskan mengenai isu referendum di Papua, ia menyatakan secara tegas menolak hal tersebut, baik jika mengacu pada hukum nasional dan internasional.
 
"Ada dua alasan hukum, satu hukum nasional dan dua hukum internasional. Ini sudah saya katakan dua hari sesudah peristiwa Papua itu," kata Mahfud.

Ditambahkan Mahfud, sesuai dengan konstitusi, hukum Indonesia tidak mengenal referendum untuk penentuan nasib sendiri dari daerah yang sudah dikuasainya.

Untuk diketahui, TAP MPR Nomor VIII tahun 1998 telah mencabut TAP MPR Nomor IV tahun 1993 tentang Referendum. Kemudian lahir UU Nomor 6/1999 tentang Pencabutan UU Nomor 5/1985 tentang Referendum. 
 
"Dengan pencabutan ini, konstitusi maupun perundang-undangan di dalam sistem hukum Indonesia tidak mengakui atau mengenal lembaga atau model referendum," tegasnya.
 
Selain melanggar hukum nasional, menurut Mahfud, referendum juga tidak sesuai dengan konvensi internasional yaitu konvensi tentang hak politik, hak sipil, hak ekonomi, sosial, dan budaya.
 
Ditambahkan dia, UU tersebut menjelaskan bahwa seluruh daerah di NKRI yang ada sekarang ini harus dipertahankan dengan langkah apapun. "Papua adalah bagian sah dari NKRI," tegasnya.
 
Selain Mahfud, turut hadir dalam acara tersebut beberapa tokoh di antaranya Wakil Rais Syuriyah Jateng KH M Dian Nafi dan sosiolog Imam Prasojo.
 
Kontributor: Ajie Najmuddin
Editor: Muiz