Nasional

Prof Quraish Kenang Prof Huzaemah sebagai Sosok Alimah Berintegritas Tinggi

Jum, 30 Juli 2021 | 09:30 WIB

Prof Quraish Kenang Prof Huzaemah sebagai Sosok Alimah Berintegritas Tinggi

Prof Hj Huzaemah Tahido Yanggo (Foto: dok istimewa)

Jakarta, NU Online

Pendiri Pusat Studi Qur'an (PSQ) Prof Muhammad Quraish Shihab dengan kekagumannya mengakui, Prof Huzaemah Tahido Yanggo adalah sosok ulama perempuan alimah yang memiliki integritas tinggi. Kealiman dan dedikasinya terhadap ilmu itu sangat melekat pada dirinya hingga akhir hayatnya.


"Saya tidak mengenal seorang perempuan alimah di Indonesia yang ahli dalam bidang perbandingan mazhab, kecuali almarhumah Ibu Huzaemah," kata Prof Quraish saat menyampaikan kesaksiannya pada malam ke-7 acara Takziyah dan Doa Bersama untuk Prof Huzaemah Tahido Yanggo, Kamis (29/7) malam.


Pakar Tafsir Al-Qur'an ini mengungkapkan, bahwa hubungan keluarganya dengan Prof Huzaemah terjalin sangat baik sejak masih bermukim di Kairo, Mesir. Bahkan, ia menyebutkan bahwa kesuksesannya kini tidak terlepas dari intervensi sosok cendekiawan perempuan nan bersahaja ini. 


"Saya ingin menyatakan bahwa almarhumah mempunyai peran yang mengantarkan saya dan istri bisa sukses," terang Pengasuh Pondok Pesantren Bayt Al-Qur'an itu. 


Dikisahkannya, kenangan semasa di Kairo, ketika ia dan istri melakukan penelitian, Prof Huzaemah dengan kesahajaannya tak sungkan membantu untuk mengurusi putri-putrinya. "Ketika saya dan istri melakukan penelitian, biasanya anak-anak kami (Najelaa dan Najwa) kami titipkan kepada almarhumah. Dan ketika itu pula, kami merasa aman," kenang Ayah Jurnalis Kenamaan, Najwa Shihab ini. 


Ia juga menyatakan, bahwa Prof Huzaemah merupakan salah satu dewan pakar di PSQ. Sumbangsihnya dalam kegiatan-kegiatan keilmuan sangatlah berharga, terutama di bidang perbandingan mazhab. Selama ini beliau menyampaikan pandangan hukum dengan lugas dan tegas.  


"Beliau sangat toleran, walaupun sesekali saya temui ketegasannya apabila ada pendapat yang dianggapnya tidak sejalan dengan nilai-nilai agama," ujar Dewan Penasehat Lingkar Alumni Al-Azhar Lintas Negara itu. 


Dalam penuturan Prof Quraish, di kalangan cendekiawan Islam, Prof Huzaemah dikenal sebagai ulama dua kaki. Dia setuju dengan peran lebih bagi wanita di zaman modern ini. Tapi wanita tidak boleh meninggalkan peran tradisionalnya sebagai istri dan ibu.  


"Saya juga bersaksi bahwa almarhumah sukses dalam membina rumah tangga. Betapa tidak, anaknya saat ini sudah menjadi ilmuan," tutur Profesor berdarah campuran Arab-Bugis itu. 


Secara khusus ia berpesan, kepada anak-anak Prof Huzaemah selain melanjutkan cita-cita yang menjadi harapan orang tuanya. Mereka juga diharapkan terus mempererat hubungan dengan para kolega-kolega almarhumah ibunya, tambah Prof Quraish. 


Kemudian, dengan menyitir hadits Nabi saw yang berbunyi, idza shollatil mar'atu khomsaha, wa shomat syahroha, wa hashonat farjaha, wa atho'at ba'laha, dakholat min ayyi abwaabil jannah sya'at. Prof Quraish meyakini bahwa kealiman Prof Huzaemah dapat mengantarkannya kepada kebahagiaan serta kasih sayang Allah swt. 


"Saya menduga keras bahwa almarhumah akan masuk dari pintu ilmu pengetahuan, karena almarhumah seorang alimah," pungkas penulis Tafsir Al Misbah itu. 


Kontributor: Syifa Arrahmah 
Editor: Syakir NF