Nasional

Prof Quraish: Muslim Percaya 'Reinkarnasi' di Akhirat

Sel, 3 Januari 2023 | 08:30 WIB

Prof Quraish: Muslim Percaya 'Reinkarnasi' di Akhirat

Prof HM Quraish Shihab mengatakan seorang muslim percaya adanya 'reinkarnasi' kehidupan baru tapi tidak di dunia, melainkan di akhirat. (Foto: dok NU Online)

Jakarta, NU Online

Cendekiawan Muslim Indonesia, Prof HM Quraish Shihab mengungkapkan ada agama yang percaya dengan reinkarnasi. Umat Islam percaya bahwa adanya 'reinkarnasi' kehidupan baru tapi tidak di dunia, melainkan di akhirat. Manusia akan dibangkitkan untuk menerima balasan yang sempurna dari Tuhan sebagai ganjaran atas apa yang dilakukan selama ini.


"Ada hari pembalasan dan hari kebangkitan. Di mana manusia akan memperoleh balasan atau ganjaran dari apa yang telah dilakukan selama ini. Adanya hari pembalasan karena semua manusia mendambakan keadilan. Ada agama yang berkata bahwa pembalasan itu ada di dunia misalnya dengan meyakini adanya karma," tuturnya dalam 'Reinkarnasi' Manusia setelah Kematian, Hari Kebangkitan Bagian SatuĀ diakses NU Online, Senin (1/2/2022).


Menurut Prof Quraish, Al-Qur'an menguraikan hari kebangkitan dengan dimulai dari hancurnya alam raya. Ketika itu semua manusia mati dan bangkit di dalam satu tempat yang dinamai padang mahsyar. Di situlah bermula kebangkitan, dan kehadiran manusia kembali setelah kematian.


Penulis Tafsir Al Misbah itu menuturkan bahwa sebagian ulama berpendapat bangkitnya manusia hanya berupa ruh karena jasadnya sudah hancur. Jasad manusia diciptakan sesuai dengan alam duniawi, sedangkan alam ukhrawi beda dengan alam duniawi. Ada ulama lain yang berkata bahwa manusia dibangkitkan dengan ruhani dan jasmani walaupun jasmaninya telah berbeda keadaannya dalam bentuk yang sesuai dengan alam akhirat.


"Di dalam Al-Qur'an dijelaskan kenikmatan-kenikmatan jasmani, seperti adanya makanan, minuman dan sebagainya. Sehingga kenikmatan jasmani itu berada di surga, dan siksaan-siksaan jasmani itu berada di neraka. Dan masing-masing akan memperoleh sesuai yang dilakukannya," jelasnya.


Prof Quraish juga menyebutkan bahwa agama apa pun selalu meyakini dan mengajarkan tentang tiga hal pokok yaitu:

1. Agama menuntut yang mempercayainya untuk percaya bahwa ada kekuatan maha dahsyat yang mengatur alam raya

Menurut Prof QuraishĀ kekuatan itu dinamai Tuhan. "Semua agama percaya adanya Tuhan, walau pun bisa berbeda-beda dalam rincian kepercayaannya menyangkut dengan Tuhan," ujarnya.


2. Semua agama mengajarkan bahwa ada hari pembalasan

Perbuatan baik akan dibalas dengan baik pula, orang yang buruk akan dibalas dengan keburukan. Pembalasan itu bisa berbeda-beda, bisa di dunia maupun di akhirat.


3. Adanya dorongan untuk melakukan hubungan dengan kekuatan yang maha dahsyat itu

Itulah yang di dalam Islam dinamai dengan ibadah. "Semua agama mengenal ibadah, dan mengajarkan agar kita memiliki hubungan dengan Tuhan," jelasnya.


Prof QuraishĀ menekankan keyakinan terhadap tiga hal itu perlu dipegang. Tanpa salah satu dari ketiganya maka tidak dapat dinilai sebagai agama.


Dalam artikelĀ NU Online: Timbangan Amal MmanusiaĀ di Akhirat dan Amalan yang MemperberatnyaĀ disebutkan bahwa Ibnu Masā€˜ud berpesan bahwa seorang hamba jika melakukan satu kebaikan, maka akan dicatat untuknya sepuluh kali lipat. Dan jika ia melakukan satu keburukan, maka akan dicatat untuknya satu kali lipatnya. Maka celakalah orang yang satu kali lipatnya mengalahkan sepuluh kali lipatnya.


Kontributor: Afina Izzati
Editor: Kendi Setiawan