Program Pesantren Hijau Wujud Perintah bagi Umat Islam untuk Saling Menolong

Depok, NU Online
Pelaksanaan Program Pesantren Hijau sebagai hasil kerja sama banyak pihak, dinilai sebagai implementasi atau wujud perintah Allah swt dari ayat Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 2 yang menyebutkan bahwa manusia harus saling tolong-menolong dalam kebaikan dan janganlah manusia saling tolong-menolong dalam keburukan.

 

Hal itu disampaikan Kiai Jauhari Sadji, Kepala Divisi Dakwah Pesantren Al Hamidiyah Depok Jawa Barat saat serah terima bantuan peralatan pendukung Program Pesantren Hijau dari NU Care-LAZISNU, Ahad (9/4/2023).

 

Diketahui, Program Pesantren Hijau adalah hasil kerja sama NU Care-LAZISNU, Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PBNU, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) PBNU. Program didukung oleh Bank Mega Syariah untuk menciptakan pesantren yang hijau dan bersih.

 

Kiai Jauhari menyampaikan terima kasih kepada LAZISNU PBNU yang mengajak bekerja sama dan melakukan pembimbingan dalam pelaksanaan Program Pesantren Hijau.

 

“Mulai dari tiga penggerak utama hingga pelatihan penggerak dan santri santriwati terpilih semuanya didukung oleh LAZISNU PBNU. Hari ini akan ada serah terima alat-alat kebersihan sebagai bantuan dari LAZISNU PBNU. Dengan ini akan dikoordinasikan dengan bagian kebersihan untuk mengelola alat-alat tersebut dalam menjaga kebersihan,” bebernya.

 

Dia mengungkapkan berkaitan dengan pengelolaan sampah dan air, konservasi energi, dan penghijauan, Al-Hamidiyah sebagai salah satu pesantren terpilih mendapat amanah untuk menjadi pionir dalam pembentukan Pesantren Hijau.

 

“Ini sesuai dengan semboyan Nahdlatul ulama merawat Jagat membangun peradaban, LAZISNU PBNU, RMI PBNU, LPBI PBNU bekerja sama dengan baik,” ujarnya.

 

Menurut Kiai Jauhari, Al-Hamidiyah mempunyai jargon Santri KITAB akronom dari Komunikatif, Inovatif, Terbuka, Argumentatif, Berintegritas. ”Jargon yang dimiliki Al-Hamidiyah ini mendukung penuh gerakan pesantren hijau ini. Kita mulai dari menjaga kebersihan,” lanjutnya.

 

Karena itu dia berharap penyerahan alat pendukung program Pesantren Hijau bukanlah agenda yang terakhir. “Setelah ini kami juga berharap ada pendampingan dan monitoring terkait program ini. Kami insyaallah akan membuat gerakan sedekah pohon. Kami akan meminta para wali santri untuk bersedekah dalam bentuk yang berbeda,” kata Kiai Jauhari.

 

Direktur NU Care-LAZISNU, Qohari Cholil mengatakan LAZISNU PBNU punya ikatan struktural dengan LAZIS Al-Hamidiyah. “Al-Hamidiyah punya masa yaitu para wali santri yang dapat kontribusi pada LAZIS Al-Hamidiyah. Kita wajib support dan perkuat LAZIS Al-Hamidiyah agar memperkuat basis Depok,” kata dia.

 

Dirinya juga bersyukur dapat melanjutkan Program Pesantren Hijau dengan memberikan bantuan berupa alat-alat kebersihan untuk digunakan santri dalam mengelola sampah.

 

“Semoga pemberian bantuan ini dapat menjadi motivasi untuk mengimplementasikan program pesantren hijau. Tak hanya pemberian, akan ada pendampingan dan bimbingan dari tim Inowatek bagaimana cara menggunakan alat-alat tersebut,” imbunya.

 

Selain itu pihaknya berharap kebersihan menjadi habit atau kebiasaan para santri tidak hanya di lingkungan pesantren, namun juga membawa ke lingkungan rumah dan bermanfaat bagi keluarga dan tetangga. “Saya juga berharap kepedulian ini dapat melekat pada kepribadian santri,” tegasnnya.

 

Sekretaris LAZISNU PBNU, Moesafa mengatakan pihaknya mengajak pada semua elemen di pesantren untuk mendukung Program Pesantren Hijau. Apa yang diakukan pada kesempatan kali ini bukanlah akhir. “Justru Ini adalah langkah memulai kembali untuk apa-apa yang telah kita kerjakan sebelumnya,” ungkap Moesafa.

 

Dia mengungkapkan hasil evaluasi tim Pesantren Hijau di luar ekspektasi. “Apresiasi dari pihak eksternal sangat luar biasa. Jadi pesantren Al-Hamidiyah dapat mempersiapkan diri jika diminta kerjasama dari pihak-pihak lain terkait kehijauan,” ujarnya.

 

Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Aiz Luthfi