Nasional

Program Ramadhan PB PMII, Ngaji Kitab Kuning hingga Kirim Dai ke Pelosok Indonesia

Rab, 29 Maret 2023 | 22:00 WIB

Program Ramadhan PB PMII, Ngaji Kitab Kuning hingga Kirim Dai ke Pelosok Indonesia

Ketua Bidang Agama dan Hubungan Antarumat Beragama PB PMII, Muhammad Irham, Rabu (29/3/2023) mengatakan melalui program-program yang digulirkan, PB PMII ingin mendekatkan diri kepada Allah swt dan ingin meraih keberkahan di bulan yang penuh dengan pahala ini. (Foto: istimewa)

Jakarta, NU Online
Dalam mengisi bulan suci Ramadhan 1444 H, Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) menyiapkan beberapa program unggulan yaitu Ramadhan Lecture, Safari Ramadhan, dan Religious Talk. 


Ramadhan Lecture adalah kegiatan kajian Islam yang digelar rutin setiap sore hari secara online melalui Instagram dan Youtube resmi PB PMII. Sementara Safari Ramadhan diisi dengan pengiriman beberapa dai yang tak lain merupakan kader PMII ke beberapa daerah pelosok Indonesia.


Kemudian, Religious Talk yaitu dialog keagamaan yang memiliki tujuan agar agama dapat dijadikan sebagai inspirasi bukan sebagai aspirasi. 


"Melalui program-program yang digulirkan, PB PMII ingin mendekatkan diri kepada Allah swt dan ingin meraih keberkahan di bulan yang penuh dengan pahala ini," kata Ketua PB PMII Bidang Agama dan Hubungan Antarumat Beragama, Muhammad Irham, Rabu (29/3/2023). ​​​​ 


Irham juga menyebut bahwa kegiatan Ramadhan Lecture yang diisi dengan kajian kitab kuning bertujuan untuk mengenalkan budaya pesantren kepada masyarakat secara luas. Ia mengakui metode pengajian yang digunakan berbeda dengan saat ngaji di pesantren. Misalnya bila di pesantren menggunakan bahasa Jawa, maka pada pengajian ini menggunakan bahasa Indonesia. 


"Kami menghormati budaya bangsa kita, karena tidak semua memahami bahasa Jawa, maka kami menggunakan bahasa Indonesia," ujar Irham.


Irham menjelaskan bahwa kegiatan kedua yaitu Safari Ramadhan dilakukan dengan menerjunkan kader-kader terbaik PMII ke beberapa provinsi di Indonesia. Dalam kegiatan tersebut, kader-kader PMII akan mempraktikkan keilmuan yang diraih di pesantren atau di kampus kepada masyarakat yang secara paham keagamaan masih sangat minim. Program ini, kata Irham, juga sekaligus berguna untuk mengenalkan pesantren dan PMII kepada masyarakat di akar rumput. 

​​​​​​​

"Kita juga ingin mendekatkan dengan pesantren dengan masyarakat agar keberadaan PMII dirasakan masyarakat sekitar, terutama yang ada di pelosok Tanah Air. Kita, kemarin sudah mulai dari Aceh," beber Irham. 


Sementara melalui Religious Talk, PMI berkeyakinan bahwa sebagai agent social of control, agenda-agenda diskusi yang membahas masalah agama dapat mendorong adanya pemahaman yang utuh terkait dengan peranan agama itu sendiri. Menurut dia, selama ini banyak kalangan yang masih menggunakan agama sebagai aspirasi politik, padahal bagi PMII dan warga NU, peran agama jelas adanya yaitu sebagai inspirasi. 


"Kita mencoba mendialogkan agama, jangan sampai agama dijadikan sebagai aspirasi politik terus, kita mencoba menjadikan agama sebagai inspirasi. Kita ingin identitas agama tidak dikaitkan dengan politik," tegasnya. 

 

Kontributor: Abdul Rahman Ahdori
​​​​​​​Editor: Kendi Setiawan