Nasional

Proteksi Petani Sawit Swadaya, PBNU Inisiasi Terbentuknya Koptasinu

Sen, 7 Maret 2022 | 08:10 WIB

Proteksi Petani Sawit Swadaya, PBNU Inisiasi Terbentuknya Koptasinu

Halaqah Temu UMKM dan Petani Kelapa Sawit. (Foto: Panitia)

Palembang, NU Online 
Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) menggelar Halaqah Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Halaqah Temu UMKM dan Petani Kelapa Sawit sebagai rangkaian Harlah Ke-99 NU Wilayah Barat,
di Jakabaring Sport City Palembang pada Kamis-Sabtu, 3-5 Maret 2022.


Halaqah Temu UMKM dan Petani Kelapa Sawit dilaksanakan dalam tiga seri menghadirkan sejumlah narasumber untuk membahas dua tema spesifik yakni pengembangan ekosistem perkebunan sawit rakyat berkelanjutan dan mekanisme pengusulan peremajaan kelapa sawit.


Pada seri pertama menghadirkan empat narasumber yakni Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Ruandha Agung Sugardiman, Kementerian LHK Suyus Windayana, Dirjen Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah, Kementerian ATR/BPN Rino Afrino, Sekretaris Jenderal APKASINDO dan ketua PBNU Arif Rahmansyah Marbun. 


Ketua PBNU sekaligus penanggungjawab Halaqah Temu UMKM dan Petani Kelapa Sawit, Arif Rahmansyah Marbun mengatakan, tujuan halaqah tersebut adalah memfasilitasi terciptanya sinergi dan kolaborasi antara pemerintah dengan PBNU dan jaringan strukturnya, serta para pemangku kepentingan dalam pengelolaan sawit rakyat berkelanjutan.


Kedua, lanjut Arif, adalah untuk membangun ruang dialog yang adil dan setara antara pemerintah, swasta, dengan PBNU dan jaringan strukturnya terkait kebijakan pengelolaan sawit rakyat berkelanjutan.


“Ketiga, merumuskan agenda kerjasama dalam upaya pengelolaan sawit rakyat yang berkualitas dan berkelanjutan,” terang Arif.


Sementara itu Wakil Ketua Umum PBNU, Nusron Wahid menjelaskan bahwa seluruh PWNU dari 10 Provinsi dan PCNU dari 99 Kabupaten yang berkumpul dalam halaqah tersebut telah bersepakat untuk membangun Koperasi Petani Sawit Nahdhatul Ulama atau Koptasinu.


“Untuk program peremajaan sawit rakyat, pengajuannya dilakukan melalui satu komando koperasi yaitu Koperasi Primer Nasional yang namanya adalah Koptasinu, (Koperasi Petani Sawit Nahdhatul Ulama),” terang Nusron dalam acara Penutupan Harlah ke-99 NU Wilayah Barat di GOR Dempo Jakabaring Sport City Palembang, Sabtu (5/3/2022).


Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di acara Penanaman Perdana Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) mengatakan, industri kelapa sawit merupakan salah satu sektor yang mendorong pertumbuhan industri dalam negeri. 


Industri ini, ungkapnya, untuk memproduksi lebih dari 146 jenis produk hilir dari pangan hingga industri. Industri kelapa sawit juga menjadi produk energi yang mensubstitusi solar melalui program mandatory biodiesel B30 yang menghemat devisa dengan pengurangan impor solar.


“Sehingga dapat dikatakan bahwa sawit merupakan komoditas yang selalu diperlukan baik oleh masyarakat Indonesia maupun masyarakat dunia,” ucap Airlangga dalam sambutannya pada acara Penanaman Perdana Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di Desa Kencana Mulia, Muara Enim, Sumatera Selatan, Jumat (4/3/2022).


Kegiatan Penanaman Perdana Peremajaan Sawit Rakyat ini dilaksanakan dalam rangka Peringatan Hari Lahir ke-96 Nahdlatul Ulama (NU) yang berlangsung pada lahan kebun kelapa sawit milik Koperasi Serasa Mulya, Koperasi Maju Bersama, dan Gapoktan Sepakat dengan total luas lahan 328,5 hektare.


“Kegiatan hari ini adalah replanting sawit yang sudah menjadi program Pemerintah, dan ini merupakan bukti nyata dukungan Pemerintah dalam menyukseskan program PSR. Diharapkan kedepannya para pekebun sawit swadaya dapat termotivasi untuk mengikuti program PSR.” ujar Airlangga Hartarto.


Kontributor: Suci Amaliyah
Editor: Syamsul Arifin