"Zero Corruption" dengan Mengembangkan Sifat Zuhud
NU Online · Jumat, 20 April 2012 | 02:48 WIB
Semarang, NU Online
Setiap insan perlu mengasah hati agar tidak terikat oleh kenikmatan dunia yang fana. Inilah urgensi dari sifat zuhud. “Zuhud adalah menempa diri agar hati tidak terpenjara oleh dunia,” kata Guru Besar IAIN WAlisongo, Prof Dr KH Amin Syukur MA.<>
Hal itu disampaikannya terkait disertasi berjudul “Kezuhudan Isa al-Masih dalam Literatur Sufi Suni Klasik” oleh Hasyim Muhammad yang diuji di Pascasarjana IAIN Walisongo Semarang, Kamis (19/4). Disertasi dari pengurus Lakpesdam NU Jateng berhasil dipertahankan dalam sidang senat terbuka dengan nilai 3,70.
Amin yang yang mengasuh lembaga bimbingan tasawuf mengatakan, Hasyim telah menyumbangkan pemikiran baru yang relevan dengan kondisi negara Indonesia. Sebab saat ini bangsa Indonesia dilanda sikap materialisme atau nafsu keduniaan.
Rektor IAIN Walisongo Semarang Prof Dr Muhibbin yang juga ketua majelis penguji mengatakan, tema zuhud relevan dengan IAIN Walisongo Semarang yang telah mendeklarasikan diri sebagai kampus yang zero corruption. Ajaran zuhud menurutnya, perlu dipraktekkan oleh segenap civitas akademika IAIN Walisongo Semarang agar jauh dari sifat tamak, serakah dan nafsu ingin memiliki yang bukan haknya.
“Tema zuhud ini relevan dengan kampus kita yang telah mendeklarasikan tekad bersih dari korupsi. Seluruh civitas akademika perlu mendalami zuhud agar terhindar dari sifat tamak dan nafsu ingin memiliki yang bukan haknya,” tutur ahli hadis ini.
Ahli hadis ini menambahkan, perlu dikampanyekan zuhud modern yang tidak seperti gambaran zuhud masa lalu yang identik dengan penampilan kumal. Orang zahid masa klasik yang senang berpakaian compang-camping, menjauh dari pergaulan manusia, tidur di tanah dan terkesan menijikkan, perlu diganti dengan simbol yang tidak demikian. Yaitu tetap berpenampilan apik, membaur, tetapi akhlaknya sangat terjaga dari nafsu duniawi.
“Saat ini kita perlu mengampanyekan zuhud modern yang tidak kumal seperti para zahid masa klasik,” tutup Muhibbin.
Promovenda, Hasyim Muhammad, yang menjabat Pembantu Dekan III Fakultas Ushuludin ini diuji dalam rapat senat terbuka terbatas oleh majelis penguji yang terdiri atas Prof Dr Muhibbin MAg, Dr M Nafis MA, Prof Dr KH Amin Syukur MA, Dr Abdul Muhayya MA, Prof Dr Ahmad Hakim PhD, dan Prof Dr Ismawati MAg. Serta penguji dari luar yaitu Prof Dr Alwan Khoiri.
Hasyim yang lahir di Lamongan, 15 Maret 1972 ini memaparkan, Nabi Isa menjalankan dan mengajarkan perilaku zuhud untuk membentuk karakter umat yang kuat. Ciri zuhud Isa al-Masih, paparnya, adalah menghindarkan hati dari kenikmatan duniawi yang bisa menjadi penghalang taqorrub kepada Allah.
Karakter zuhud itu adalah menghindari dosa (wara’) dengan meninggalkan segala bentuk keharaman maupun yang meragukan, lalu perasaan butuh (faqir) kepada Allah semata. Ditambah sabar, tidak mengeluh meski didera kemiskinan dan penderitaan. Lalu bersyukur atas segala yang diberikan Allah baik menyenangkan atau tidak, plus tawakkal, dan ikhlas.
“Secara substantif, kezuhudan Isa al-Masih tergambar dalam literatur sufi menunjukkan bahwa zuhud adalah penerimaan terhadap kodrat Tuhan apa adanya, sehingga terbuka penghalang (hijab) dari Allah, dengan cara berpaling dari kenikmatan duniawi dan kebutuhan hati hanya kepada Allah semata. Lalu menjadikan harta sebagai alat untuk berjihad, mengendalikan hawa nafsu dan mengarahkannya untuk kebaikan, sehingga terbentuk karakter mementingkan akhirat daripada kepentingan duniawi,” simpul suami dari aktivis PW Fatayat NU Jateng Munif Kholifah Sulistyoningrum ini.
Ujian doktor tersebut dihadiri keluarga sang promovenda, para dosen Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo dan fakultas lain, beberapa sahabat Hasyim dan sejumlah tamu undangan.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor: Muhammad Ichwan DS
Terpopuler
1
Koordinator Aksi Demo ODOL Diringkus ke Polda Metro Jaya
2
Inilah Niat Puasa Asyura Lengkap dengan Latin dan Terjemahnya
3
5 Doa Pilihan untuk Hari Asyura 10 Muharram, Lengkap dengan Latin dan Terjemahnya
4
Khutbah Jumat: Memaknai Muharram dan Fluktuasi Kehidupan
5
Khutbah Jumat: Meraih Ampunan Melalui Amal Kebaikan di Bulan Muharram
6
10 Muharram Waktu Terjadinya 7 Peristiwa Penting Para Nabi
Terkini
Lihat Semua