Nasional R20 ISORA

R20 ISORA Gandeng Agamawan Bergerak Nyata bersama Umat Atasi Problem Dunia

Sel, 21 November 2023 | 17:30 WIB

R20 ISORA Gandeng Agamawan Bergerak Nyata bersama Umat Atasi Problem Dunia

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) saat memberikan sambutan pada Road to R20 ISORA di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (21/11/2023). (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar R20 International Summit of Religious Authorities (R20 ISORA) dilangsungkan di Jakarta pada Senin (27/11/2023) mendatang. Kegiatan ini sebagai langkah mengajak para tokoh agama bersama umatnya untuk bergerak bersama dalam menghadirkan solusi atas problem dunia, khususnya yang terjadi di Palestina.


"Agama-agama punya peranan yang nyata, tidak sekadar membuat seruan moral, tetapi juga bekerja sama dengan umatnya membuat perubahan yang mengarah kepada solusi," jelas Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dalam sambutannya pada pertemuan jelang R20 ISORA 2023 di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat pada Selasa (21/11/2023).


Gus Yahya, sapaan akrabnya, menyampaikan bahwa ISORA merupakan sebuah kelanjutan dari agenda R20 yang dihelat di Bali dan Yogyakarta pada awal November 2022 lalu. Sebagai tindak lanjut, jejaring pemimpin agama R20 menghendaki agar hal ini tidak hanya berhenti sebagai sebuah forum, tetapi juga sebagai sarana jalinan persahabatan untuk terus saling berhubungan, memberikan suara, dan menentukan sikap atas isu kemanusiaan yang ada.


Gagasan pelaksanaan ISORA dilatarbelakangi dengan peristiwa di Gaza pada 7 Oktober 2023. Para pemimpin agama yang tergabung dalam jaringan R20 bersepakat untuk mengadakan sebuah agenda untuk mendorong solusi nyata agar konflik yang terjadi di Gaza dapat diselesaikan dalam waktu sesegera mungkin.


"Para pemimpin agama yang tergabung dalam forum R20 ini tentu memiliki otoritas kepada umatnya. Para aktor global dengan kepentingan politik sangat mungkin berada dalam jangkauan para pemimpin agama ini. Untuk itu, kami berharap dengan adanya ISORA para pemimpin agama dapat memberikan pengaruh kepada umat agamanya masing-masing," ujarnya.


Dalam kesempatan tersebut, Duta Besar Palestina Zuhair SM Al-Shun mengungkapkan rasa terima kasihnya atas dukungan yang tak ada henti-hentinya dari masyarakat Indonesia. Ia juga berharap ISORA dapat menjadi ajang yang mengeluarkan langkah solutif atas apa yang terjadi di Gaza, Palestina.


"Upaya perdamaian harus segera dilaksanakan di Tanah Palestina, Tanah Suci, Tanah Perdamaian yang mana sebutan-sebutan tersebut berasal dari Allah swt, bukan dari kami para rakyat Palestina," tuturnya.


ISORA 2023 mengangkat tema Religion's Role in Addressing Middle East Violence and Threats to a Rules-based International Order (Peran Agama dalam Mengatasi Kekerasan di Timur Tengah dan Ancaman terhadap Tatanan Internasional yang Berbasis Aturan).


Pertemuan jelang ISORA ini dihadiri oleh para duta besar negara-negara yang tergabung dalam forum R20, serta perwakilan Liga Muslim Dunia (MWL). Hadir pula sejumlah pengurus tanfidziyah PBNU, perwakilan ormas agama, Direktur Jenderal Bimas Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin, dan Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Jakarta.