Nasional

Rais NU Jateng: NU Harus Teruskan Perjuangan Wali Songo

Rab, 10 Juli 2019 | 04:00 WIB

Rais NU Jateng: NU Harus Teruskan Perjuangan Wali Songo

Kegiatan LBMNU Jateng di Demak

Demak, NU Online
Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul  Ulama (PWNU) Jawa Tengah KH Ubaidullah Shodaqoh mengajak pada pengurus maupun warga Nahdlatul Ulama untuk kembali mengingat dan mengerti pada sejarah saat munculnya Islam di Indonesia yang pertama kali di tanah jawa  yang tidak lepas dari peran Wali Songo.

"Islam bisa tersebar di Tanah Jawa tidak lepas dari peran Wali Songo," ungkanya.

Hal itu disampaikan saat dirinya menghadiri kegiatan Bahtsul Masail Dniyah yang dihelat Pengurus Wilayah Lembaga Bahtusl Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU) di Komplek Makam Sunan Kalijaga di Kadilangu, Demak, Jawa Tengah, Senin (8/7).

Menurut Pengasuh Ponpes Al-Itqon Bugen Tlogosari Semarang tersebut, penting bagi mereka kembali pada sejarah, karena memahami sejarah akan mengerti hikmah kehidupan dan jasa para pendahulunya termasuk Sunan kalijaga sebagai bagian Wali Songo. 

“Di tradisi NU saat ada masalah saja yang belum bisa diselesaikan atau ketika musyawarah kandas, sowan ke Sunan Kalijaga untuk mohon petunjuk, maka tepat jika bahtsul masail ini diselenggarakan di Kadilangu,” tegas Gus Ubed begitu akrab dipanggil. 

Insyaallah saat ini disaksikan para pendahulu, bahwa para muridnya masih menjaga tradisi adat istiadat untuk menyebarkan agama secara damai dan toleran, sesuai nilai yang Sunan Kalijaga ajarkan,” imbuhnya.

Ketua PCNU Kabupaten Demak, KHM Aminudin menjelaskan, bahtsul masail PWNU Jateng diadakan di Kasepuhan Notobratan Kadilangu karena ingin mengingatkan kembali bahwa perjuangan NU pada hakekatnya meneruskan perjuangan Wali Songo utamanya Sunan Kalijaga. Sehingga berharap penyelenggara kegiatan NU diakui sebagai santrinya.

“Adanya NU karena peran dari Wali Songo termasuk Kanjeng Sunan Kalijaga,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama  sesepuh Kadilangu HM Cahyo Iman Santosa mengharapkan hasil bahtsul masail bias bermanfaat bagi umat. “Mohon para kiai dan ulama, hasil bahtsul masail tidak hanya simbul NU, tapi hasilkan diskusi yang dapat jadi pegangan hidup umat muslim Jateng khususnya Indonesia pada umumnya,” harapnya.
 
Bahtsul masail yang berlangsung di komplek kasepuhan kadilangu tersebut dihadiri Pengurus Wilayah NU Jawa Tengah, utusan pengurus Cabang se-Jawa Tengah, MWCNU Se-Kabupaten Demak, turut hadir pada kegiatan tersebut Wabup Demak H Joko Sutanto serta jajaran Forkompimda Kabupaten Demak, serta keluarga besar kasepuhan. (A Shiddiq Sugiarto/Muiz)