Nasional

Rais NU Jateng: Warga NU Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Hentikan Penyebaran Corona 

Jum, 10 April 2020 | 06:00 WIB

Rais NU Jateng: Warga NU Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Hentikan Penyebaran Corona 

Rais PWNU Jateng, KH Ubaidullah Shodaqoh di acara doa bersama dan pertaubatan global yang dihelat PBNU secara online

Semarang, NU Online
Warga Nahdlatul Uama (NU) Jawa Tengah siap bekerjasama dengan pemerintah dalam upaya menghentikan penyebaran wabah Covid-19 yang telah memporakporandakan dunia. 
 
Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah, KH Ubaidullah Shodaqoh mengatakan, dalam menghadapi virus Covid -19 yang kian meluas ini segenap pengurus NU mengajak kepada nahdliyin untuk memahami bahwa ini semua adalah ujian dari Allah SWT.
 
"Virus Corona adalah makhluk ciptaan Allah SWT, penyebarannya di tengah-tengah kehidupan umat manusia seperti sekarang ini adalah kehendak-Nya," kata Gus Ubaid saat menyampaikan tausiyah dalam acara doa bersama dan pertaubatan global yang diselenggarakan PBNU secara online, Kamis (9/4) malam.
 
Dalam kegiatan yang mengusung tema 'Bersatu Melawan Corona' dan diikuti Nahdliyin sedunia secara serentak ini dipandu sekjen PBNU, H Helmi Faisal Zaini di Kantor PBNU, Jl Kramat Raya 164 Jakarta.
 
Sejumlah kiai NU menyampaikan taushiyah Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dan Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin menyampaikan sambutan dan Rais Aam PBNU KH Miftahul Akhyar memimpin istighotsah dari Surabaya Jawa Timur.
 
Menurutnya, ujian dan musibah yang sedang dihadapi umat manusia ini adalah bentuk kasih sayang, sekaligus teguran dari Allah yang mengingatkan bahwa kekuasaan, kemampuan, dan kehebatan manusia itu sangat terbatas dan tidak ada apa-apanya.
 
"Selama ini mungkin semuanya lupa dan merasa bahwa seolah dengan kemampuan dan kekuasan bisa memenuhi segala sehingga makin menjauh dan lari dari Allah," tegasnya.
 
Dia menambahkan, karena itulah saatnya sekarang harus sadar, melalui momentum kegiatan bersama para kiai NU mengetuk pintu langit dan bermunajat kepada Allah SWT untuk meminta pertolongan-Nya. 
 
"Karena dengan kadrat dan iradat-Nya, Allah mampu menghidupkan dan membinasakan mahkuknya. Corona adalah makhluk ciptaan Allah, marilah wabah yang mengganggu kita ini kita mintakan kepada Allah SWT agar segera disirnakan," ujarnya.
 
Dikatakan, rasa berbaik sangka atau selalu berhusnudzan kepada-Nya harus selalu dipertahankan, jangan bergeser sedikitpun. Saatnyalah sekarang ini semua merintih minta tolong kepada Allah SWT.
 
"Mungkin saat menghadapi musibah kita kurang merintih, rintihan kita yang merdu, semoga didengar oleh Allah, dan pertolongan-Nya segera diturunkan ke bumi," tuturnya.
 
Kepada NU Online Gus Ubaid mengatakan, beginilah salah satu cara NU dalam membangun kebersamaan dengan pemerintah dalam menghadapi problem bangsa.

"Umat mesti dikuatkan imun dan kekebalan tubuhnya serta diyakinkan bahwa di tengah kesulitan pasti ada jalan sepanjang pada dirinya melekat keyakinan bahwa Allah yang paling berkuasa dan berkehendak," tuturnya.

Disampaikan, istighotsah seperti ini merupakan salah satu cara untuk menguatkan jiwa dan mengentaskan perasaan warga dari suasana ketakutan dan kegelisahan, karena yakin bahwa Allah SWT selalu bersama-sama dirinya.
 
"Kuatnya imun pada diri kita menjadi modal besar untuk menghadapi Covid-19," pungkasnya.
 
Gus Ubaid sendiri menyampaikan taushiyah dari Kantor PWNU Jateng, Jl dr Cipto 180, Semarang, Jateng setelah beberapa kiai menyampaikan taushiyah di antaranya KH Ali Masyhuri (PWNU Jatim), KH Nadhir Husen (PCINU Australia & New Zaeland), KH Ma'ruf Amin (Wapres/Mustasyar PBNU) dan KH Mustofa Aqil Siradj (Rais PBNU).
 
Kontributor: Samsul Huda
Editor: Abdul Muiz