Nasional

Rakoornas BWI Perkuat Pertumbuhan Wakaf Nasional

Sel, 10 Desember 2019 | 14:30 WIB

Rakoornas BWI Perkuat Pertumbuhan Wakaf Nasional

Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI), M Nuh, saat memberikan sambutan di Rakoornas BWI di Jakarta, Selasa (10/12). (NU Online/Rahman Ahdori)

Jakarta, NU Online
Badan Wakaf Indonesia (BWI) menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakoornas) di Hotel Aryaduta, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (10/12) malam. Kegiatan itu dilakukan sebagai upaya mewujudkan pertumbuhan wakaf nasional melalui perencanaan dan rumusan penting dan strategis.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin. Rakoornas BWI akan berlangsung selama tiga hari, Selasa-Kamis (10-12/12). 

Rangkaian acaranya antara lain pengarahan Ketua BWI, M Nuh, paparan pengembangan aset wakaf  produktif oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, paparan peningkatan tata kelola dan kelembagaan wakaf Indonesia oleh Gubernur Bank Indonesia dan paparan-paparan lain terkait potensi wakaf dan pemberdayaan aset wakaf.

Dalam Rakoornas itu juga panitia memfasilitasi BWI daerah untuk menyampaikan gagasan-gagasannya. Diskusi dan tukar pendapat juga menjadi agenda penting pada forum ini. 

Ketua BWI M Nuh mengatakan, wakaf tidak boleh diam, harus produktif. Sebab setiap wakaf memiliki potensi keuangan yang besar dan bisa dimanfaatkan kepentingan masyarakat luas. Menurutnya, wakaf bukan hanya tanah tetapi bisa berbentuk uang dan investasi. Jenis wakaf tersebut  memiliki potensi menumbuhkan percepatan pengembangan wakaf. 

"Wakaf bukan hanya tanah, ada harta lain seperti modal atau membelanjakan modal. Dalam wakaf tidak boleh modalnya berkurang oleh karena itu wakaf itu belanja modal sehingga harta wakaf tidak boleh dibagi dulu tapi diolah dulu baru dibagi-bagi kepada nadzirnya. Nadzirnya pun maksimum 10 persen," kata Nuh saat menyampaikan sambutan. 

Dia menjelaskan, strategi wakaf ke depan adalah investasi. Wakaf jenis ini tidak boleh dilupakan sebab dengan modal belanja investasi tersebut dapat berkembang secara membesar dan bisa menjadi solusi dalam berbagai masalah. 

Kontributor: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Muchlishon