Nasional

Rektor UNU Yogyakarta Jelaskan Alasan Didirikannya College of Future Studies 

Ahad, 28 Januari 2024 | 21:00 WIB

Rektor UNU Yogyakarta Jelaskan Alasan Didirikannya College of Future Studies 

Rektor UNU Yogyakarta Widya Priyahita Pudjibudojo. (Foto: dok. pribadi)

Jakarta, NU Online

Rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta Widya Priyahita Pudjibudojo menjelaskan alasan didirikannya College of Future Studies, yakni menjadi jawaban dari tantangan NU dalam menatap abad keduanya. 


"Tantangan NU di abad kedua itu bagaimana mencetak sebanyak mungkin profesional supaya nanti bisa berkiprah di berbagai bidang dan sektor. Jadi jihad NU di abad kedua. Waktu itu kesimpulan kami adalah jihad profesional. Karena itu kemudian UNU kita reorientasi di periode yang kedua ini," jelas Widya dalam podcast di Kanal Youtube Swara NU, dikutip Ahad (28/1/2024). 


Sebelumnya, Widya memandang bahwa masa depan NU tidak dapat dimulai jika hanya menjadi pengguna, tetapi dengan menjadi tenaga profesional yang memiliki kiprah yaitu mampu memasuki sektor-sektor pembangunan masa depan seperti tekonologi dan informasi. 


Widya mengajak warga NU untuk merefleksikan kontribusi NU selama satu abad ke belakang. Ia menilai, di era memperjuangkan kemerdekaan, NU telah memiliki slogan cinta tanah air sebagian dari iman. 


Menurut Widyah, hal itu merupakan bagian dari kontribusi NU yang membuat bangsa ini menjadi semakin kokoh, sehingga mampu mencetak ribuan ulama sebagai tuntunan umat dengan mendirikan pesantren dan madrasah.


"Kalau kita refleksi lebih dalam, kontribusi NU di satu abad ini besar banget. Tapi nampaknya baru di bidang-bidang dan sektor tertentu, contoh agama, sosial, kemasyarakatan, pendidikan, (dan) politik," jelasnya.


Widya berharap UNU Yogyakarta pelopor univeritas pencetak orang-orang yang memiliki profesionalistas tinggi sehingga mampu menjawab tantangan bangsa di masa depan.


"Di periode kedua ini saya ingin kita garap isu profesionalitas. Jadi tagline kita hari ini itu Becoming the Leading Professional University menjadi kampus andalannya NU dalam mencetak profesional unggu. Nah itu yang membedakan kampus UNU Jogja dengan kampus NU lainnya," jelas Widya.


Widya juga menjelaskan teknis pendidikan di UNU Yogyakarta. Ia mengatakan, untuk menyiapkan mahasiswa yang siap untuk terjun ke dunia profesional, pihaknya telah mengadakan pertemuan dengan 70 pimpinan perusahaan dengan mengupayakan kerja sama sehingga para mahasiswa dapat tempat magang yang layak dan profesional.


"Pertama kita berusaha memperoleh kuota magang, yang kedua kuota lowongan pekerjaan. Kita ingin seluruh mahasiswa kita dapat pengalaman magang. Kalau mereka cari sendiri sulit, UNU itu kampus baru, usianya 6 tahun," jelas Widya.


"Kalau dia (mahasiswa) berkompetisi mencari lowongan magang (saingannya) dengan UGM  dengan Binus itu sulit, ini kan kampus baru. Maka cari lokasi magang itu menjadi tanggung jawab kampus," pungkasnya.


Sebagai informasi, kerja sama PBNU dan Uni Emirat Arab dalam membangun College of Future Studies di UNU Yogyakarta ini telah ditandatangani pada 1 Juli 2022 di Istana Al-Shatie, Abu Dhabi.


Penandatanganan ini dilakukan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dan perwakilan Universitas Kemanusiaan Mohammed Bin Zayed, disaksikan Presiden Joko Widodo dan Presiden Mohammed bin Zayed Al-Nahyan (MBZ).


Kemudian, secara lebih khusus, Rektor UNU Yogyakarta Widya Priyahmeita Pudjibudojo dan Rektor Mohamed Bin Zayed University for Humanities (MBZUH) Khalifa Mubarak Al Dhaheri menandatangani perjanjian kerja sama lanjutan terkait program pembangunan Mohamed bin Zayed College for Future Studies (MBZ CFS). 


Penandatanganan itu dilakukan di Abu Dhabi, pada Selasa 7 November 2023 pukul 17.00 waktu setempat. Pada kesempatan itu, hadir pula Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf serta duta besar kedua negara menyaksikan penandatanganannya.