Respons Perkembangan Informasi, LTN PBNU Gelar Madrasah Teknologi Informasi
Jumat, 30 Oktober 2020 | 17:30 WIB
Abdul Rahman Ahdori
Kontributor
Jakarta, NU Online
Lembaga Ta’lif wan Nasyr (LTN) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar Madrasah Teknologi Informasi Sesi 1 pada Sabtu (31/10). Kegiatan itu untuk merespons perkembangan teknologi Informasi yang dinilai telah memberikan dampak disrupsi atau gangguan pada sektor ekonomi, bisnis, tata kehidupan, pola belajar dan sektor lain menyangkut kehidupan manusia di muka bumi.
Ketua LTN PBNU Hari Usmayadi menuturkan, dampak canggihnya teknologi informasi di Indonesia terlihat jelas pada sikap masyarakat yang tidak dapat dilepaskan dari penggunaan alat teknologi. Namun masyarakat terutama warga NU masih belum memahami apa inti perubahan dari teknologi informasi tersebut.
“Persoalan itu menyebabkan posisi manusia bak anai-anai yang terombang ambing gelombang lautan,” kata Cak Usma, sapaan akrabnya, Jumat (30/10).
Ia menambahkan, kegiatan digelar untuk memberikan kesadaran kepada generasi muda NU sehingga dapat memahami disrupsi teknologi yang terus bergerak. Kemudian target yang diikhtiarkan LTN PBNU yakni kelompok muda NU dapat terlibat dalam medan perkembangan teknologi yang ada.
“Acara mengusung tema besar Tantangan NU di Era Disrupsi ini direncanakan diadakan sebanyak 15 sesi setiap 2 minggu sekali dengan judul sesi yang spesifik di tiap cabang teknologi,” jelasnya.
Dia berharap, para generasi muda NU bisa mempersiapkan diri menjadi pemain di medan disrupsi teknologi 3-10 tahun mendatang. Jika hal itu sudah terjadi, lanjutnya, maka organisasi NU optimis dapat meraih masa depan bangsa Indonesia yang gemilang.
Cak Usma bersyukur, kegiatan itu direspons positif oleh warga NU. Katanya, sudah ada 1.200 peserta yang mendaftar ke panitia. Dia optimis apa yang dilakukan LTN PBNU dapat memberikan pengaruh yang baik untuk generasi muda NU utamanya mengenai pengetahuan teknologi informasi.
“Sebagai info tambahan bahwa pendaftar di sesi ini berjumlah hampir 1.200 orang, kebanyakan mahasiswa dan early worker,” ucapnya.
Untuk diketahui, panitia membuka kegiatan ini secara umum Sesi 1 ini yakni Disrupsi Teknologi, Vuca dan Generasi Muda NU. Pembukaan sendiri akan dimulai pada Sabtu ini tepatnya pukul 08.00 pagi sampai dengan pukul 12.00 siang.
Kegiatan pembukaan akan dihadiri langsung oleh Rais ‘Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Deputi IV Kantor Staf Presiden (KSP) Juri Ardiantoro, Menteri Komunikasi dan Informasi Johnny G Plate dan Komisaris Utama Telkom Rhenald Kasali. Kemudian, narasumber yang akan memaparkan masalah disrupsi teknologi ini adalah Master of Change Management, Dadang Kadarusman.
Yang menarik pada pertemuan ini yakni peserta diberikan doorprize berupa telepon genggam, kaos, tas, botol minum, power bank, payung dan pulsa sebesar 1 juta. Bagi yang beruntung, doorprize tersebut akan dikirim langsung oleh panitia.
“Kegiatan ini digelar secara virtual melalui zoom meetings. Juga disiarkan langsung di kanal Youtube 164 Chanel PBNU,” katanya.
Tema lain yang juga akan dibahas pada Madrasah Teknologi Informasi ini yakni Perkembangan dan Kompetisi Teknologi Telekomunikasi, Perkembangan Teknologi dan Bisnis Satelit, Eksplorasi Kebutuhan & Teknologi Maritim.
Lalu, Tele Learning dan e-Library, Fintech dan Bitcoin: Regulasi dan Peluang, Image Processing dan Digital Rekognition, Perkembangan Teknologi 3D Printing, Perkembangan dan dampak Teknologi Robotika, Integrated Database dan Kebutuhan Organisasi Bermassa Besar.
Selanjutnya, Data Mining, Data profiling, dan Potensinya. Perkembangan Security Network, e-office dan kebutuhan govermance organisasi, evolusi e-Commerce dan peluangnya. Terakhir, eksplorasi peluang ITE Halal.
Pewarta: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Aryudi A Razaq
Terpopuler
1
Kronologi Penembakan terhadap Guru Madin di Jepara Versi Korban
2
Silampari: Gerbang Harapan dan Gotong Royong di Musi Rawas
3
Sejarah Baru Pagar Nusa di Musi Rawas: Gus Nabil Inisiasi Padepokan, Ketua PCNU Hibahkan Tanah
4
NU Peduli Salurkan Bantuan Sembako kepada Pengungsi Erupsi Lewotobi
5
Hukum Mengonsumsi Makanan Tanpa Label Halal
6
Kekompakan Nahdliyin Inggris Harus Terus Dijaga
Terkini
Lihat Semua