Nasional

RMINU Pastikan Tak Pungut Dana dari Pesantren Penerima BOP Kemenag

Sen, 21 September 2020 | 12:00 WIB

RMINU Pastikan Tak Pungut Dana dari Pesantren Penerima BOP Kemenag

Ketua Umum PP RMINU KH Abdul Ghafar Rozin (Foto: Istimewa)

Semarang, NU Online

Pimpinan Pusat Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) pastikan tidak memungut dana dari pesantren penerima Bantuan Operasional Pesantren (BOP)  yang dialokasikan pemerintah sehubungan dengan belum berhentinya pandemi Covid-19 hingga sekarang ini.

 

Ketua Umum PP RMINU KH Abdul Ghofar Rozin mengatakan, sebagai salah satu inisiator atau pengusul agar pesantren mendapat alokasi BOP terkait dengan pandemi Covid-19, RMI sama sekali tidak memungut dana dari pesantren penerima BOP dalam bentuk apapun.

 

"PP RMINU tidak memungut dana apapun dari pesantren penerima BOP Kementerian Agama (Kemenag)," kata Gus Rozin melalui surat edaran PP RMINU tertanggal 14 September 2020 yang ditujukan kepada seluruh pengasuh pondok pesantren penerima BOP Kemenag.

 

Disampaikan, sehubungan adanya kegaduhan yang berpangkal dari adanya dugaan  pungutan terhadap pesantren penerima BOP Kemenag, diimbau pesantren penerima bantuan ini mewaspadai dan menolak permintaan komitmen dari pihak manapun dan dalam bentuk apapun kepada pesantren penerima bantuan.

 

"Kepada pesantren yang telah menerima bantuan diharapkan segera mencairkan bantuan itu secara utuh dan segera merealisasikan program yang sudah dibuat secara mandiri sesuai dengan peruntukannya sebagaimana diatur dalam petunjuk teknis," tegasnya.

 

Disebutkan, RMINU meinta segera disusun laporan pertanggungjawaban anggaran yang digunakan untuk membiayai program-program yang sudah disusun dan disiapkan sebelumnya.

 

Sekretaris PWNU Jawa Tengah KH Hudallah Ridwan Naim kepada NU Online, Senin (21/9) mengatakan, mestinya pungutan itu tidak perlu ada sehingga memancing kegaduhan yang berpangkal dari aktivitas pesantren yang selama ini sudah menunjukkan kamandiriannya dalam turut serta membangun bangsa.

 

"PWNU Jateng berharap agar semua pihak sama-sama menjaga kejujuran, agar kepercayaan masyarakat baik terhadap pihak yang memberi bantuan dan pihak yang menerima bantuan terjaga kepercayaannya di mata masyarakat," katanya.

 

Pesantren di NU ujarnya, adalah salah satu simbul kemandirian, karena itu adanya program apapun apalagi di dalamnya ada supporting dana dari pemerintah akan dipertanggungjawabkan dengan baik, dan pesantren di bawah asuhan para kiai NU selalu siap untuk itu.

 

"Bagi kami yang penting adalah para pengambil kebijakan dan pejabat negara bersikap adil, jujur, dan bersatu saling membanntu kebaikan, tidak saling menghujat, dan menyalahkan. Terciptanya situasi ini sudah jauh lebih dari cukup membantu pesantren dan kiai," pungkasnya.

 

Kontributor: Samsul Huda
Editor: Abdul Muiz