Nasional

Sambut Ramadhan, Baznas RI Luncurkan Program Penulisan Mushaf Al-Qur’an

Jum, 10 Maret 2023 | 15:45 WIB

Sambut Ramadhan, Baznas RI Luncurkan Program Penulisan Mushaf Al-Qur’an

Ketua Baznas RI Prof Noor Achmad memulai kick off program penulisan Mushaf Al-Qur'an bersama pimpinanan Baznas di Gedung Baznas RI, Matraman, Jakarta Timur, Jumat (10/3/2023). (Foto: NU Online/Indi)

Jakarta, NU Online
Menyambut bulan suci Ramadhan 1444 H, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI meluncurkan program penulisan Mushaf Al-Qur’an yang diikuti oleh 1000 amil, 1000 muzaki, dan 1000 mustahik dari seluruh Indonesia.

 

“Baznas harus mempersiapkan dan sekaligus bergembira datangnya Ramadhan. Kegembiraan itu perlu kita nyatakan dalam bentuk yang pertama kita akan melakukan penulisan Al-Qur’an 1000 muzaki, 1000 mustahik, dan 1000 amil seluruh Indonesia,” ucap Ketua Baznas RI, Prof Noor Achmad di Gedung Baznas RI di Matraman, Jakarta Timur, Jumat (10/3/2023).

 

Prof Noor menerangkan, penulisan mushaf Al-Qur’an dilakukan dalam dua ukuran berbeda. Pertama, mushaf induk yang akan ditulis dalam ukuran A3 plus sebanyak 2 naskah 30 juz. Kemudian, sebanyak 22 mushaf ditulis dalam ukuran B5.

 

Penulisan Mushaf Al-Qur’an dimulai terhitung sejak 10 Maret 2023 dan ditargetkan rampung pada 21 Maret 2023. Sesi pamungkas penulisan akan dilangsungkan oleh Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin.

 

“Nanti terakhir oleh Pak Wapres pada saat Baznas Award. Insyallah pada saat Baznas Award Pak Wapres akan melakukan penulisan terakhir (Al-Qur’an Surah Annas),” jabarnya.

 

Prof Noor memulai kick off program ini dengan menuliskan ayat 1-3 surah Al-Fatihah, bersama para pimpinan Baznas, Baznas DKI Jakarta, dan perwakilan muzaki, yang kemudian diikuti serentak oleh seluruh amil Baznas Provinsi di seluruh Indonesia.

 

Sementara itu, Sekretaris Baznas RI Muchlis M Hanafi menjelaskan bahwa metode penulisan Mushaf Al-Qur’an adalah follow the line atau dengan cara menebalkan huruf-huruf dengan tingkat kejelasan 25 persen.

 

“Jadi muzaki, mustahiq, dan amil hanya menebalkan,” kata dia.

 

Adapun dua mushaf induk khatnya ditulis oleh kaligrafer Indonesia yaitu Ustadz Isep Misbah. Sementara Yang 22 mushaf ukuran B5 adalah naskah yang biasa digunakan oleh mushaf Madinah yang ditulis oleh Syekh Ustman Thaha, namun sudah dimodifikasi sesuai standar Indonesia.

 

Muchlis menambahkan, untuk penanda atau tanda baca mengikuti apa yang ditetapkan ulama-ulama Masyariq. Dan untuk tanda waqafnya sendiri telah disesuaikan semua sudah standar mengikuti metode As-Sajawandi.

 

“Naskahnya kita dapat untuk yang A3 plus dari Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ) sudah sesuai dengan Mushaf Al-Qur’an standar Indonesia. Kemudian, ukuran B5 kita bekerja sama dengan salah satu penerbit yang menyediakan naskah itu, penerbit Cordoba yang sudah mendapatkan tanda tashih dari Kementerian Agama,” jabarnya.

 

“Ini yang ditetapkan Mushaf Al-Qur’an standar Indonesia,” tutupnya.

 

Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Aiz Luthfi