Nasional

Santri Harus Manfaatkan Media Sosial untuk Topang Ekonomi

NU Online  ·  Rabu, 28 November 2018 | 19:00 WIB

Jakarta, NU Online
Abdul Wahab, kader NU yang baru saja berhasil meraih juara 1 pada ajang Santripreneur Award 2018 untuk kategori kreatif di Balai Kartini Jakarta pusat, Senin (26/11), mendorong para santri agar pandai memanfaatkan digital untuk menopang perekonomian. 

Menurut Wahab, sebaiknya para santri tidak hanya menjadikan produk era digital seperti media sosial hanya jadi media silaturahmi dan hiburan, melainkan juga menjadi sumber penghasilan.

“Di tengah persaingan global saat ini, kita sebagai santri harus berani tampil percaya diri. Bagaimana kita bisa berani? kita harus percaya diri. Bagaimana kita bisa percaya diri? kita harus mampu dan bisa. Dan bagaimana agar kita mampu dan bisa? Belajar!,” kata Wahab kepada NU Online, melalui sambungan telepon, Rabu (28/11).

Pria asal Tegal, Jawa Tengah ini memaparkan, belajar merupakan tangga pertama dalam menapaki dunia wirausaha. Setelah itu dilanjut ke tangga kedua, yakni mampu. Menurutnya, kemampuan didapat bukan karena bakat semata, melainkan dari proses belajar yang panjang. 

Baginya, belajar adalah sikap berani menantang segala ketidakmungkinan. Karena ilmu yang tidak dikuasai, akan menjelma dalam diri manusia menjadi sebuah ketakutan. Belajar dengan keras hanya bisa dilakukan oleh orang yang berani.

Ia melanjutkan, belajar juga hanya bisa dilewati dengan setia terhadap proses. Proses itulah yang dijalaninya selama ini. Ia selalu tampil dengan menunjukkan dirinya, termasuk saat dirinya pertama kali ke Papua.

“Saya tidak pernah menyembunyikan identitas diri saya sebagai seorang santri. Apapun profesi saya, saya selalu mencoba tampil dengan nama saya sendiri karena pemuda sejati harus berani mengacungkan jari saat semua orang diam, berani tampil saat semua orang hanya menonton, berani menjadi luar biasa saat semua orang hanya biasa-biasa saja dan berani menjadi diri sendiri saat semua orang membawa nama besar keluarganya,” jelasnya.

Berkat usahanya itu, sekitar dua minggu yang lalu, dia juga menyabet juara 1 pada ajang d'Preneur Berbagi Modal with Yamaha Lexi yang diadakan oleh Detik.com dan Yamaha.

Pria yang juga pengurus LD PBNU ini mengikuti kompetisi d'Preneur Berbagi Modal with Yamaha Lexi bersaing dengan ratusan competitor.

“Dari ratusan kompetitor, saya menjadi satu-satunya kompetitor yang berlatar belakang santri. Saya mencoba tampil dan bangga menunjukan kesantrian saya, bahwa santri juga bisa jadi enterpreneur dan Alhamdulillah saya menjadi juara satu,” katanya bangga.

Ia menuturkan bahwa kesuksesannya dua kali meraih juara 1 dalam ajang berbeda atas prinsipnya yang selalu dipegang teguh, yakni ‘berfikirlah bahwa 'keterbatasan akan menjadi kekuatan besar jika kita selalu husnudzan kepada Tuhan’.

“Saya selalu berfikir bahwa keterbatasan akan menjadi kekuatan besar jika kita selalu husnudzan kepada Tuhan,” pungkasnya. (Husni Sahal/Abdullah Alawi)