Nasional

Satgas Butuh Waktu untuk Tentukan Status Gelombang Ketiga Covid-19

Rab, 2 Februari 2022 | 22:00 WIB

Satgas Butuh Waktu untuk Tentukan Status Gelombang Ketiga Covid-19

Satgas Butuh Waktu untuk Tentukan Status Gelombang Ketiga Covid-19

Jakarta, NU Online
Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan pihaknya masih terus memantau kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia. Sampai saat ini, belum ada pernyataan resmi terkait lonjakan kasus yang terjadi selama beberapa waktu terakhir sebagai status gelombang ketiga Covid-19.


“Saat ini memang terlihat adanya kenaikan kasus konfirmasi harian dalam seminggu terakhir. Namun, kita masih membutuhkan waktu untuk memantau tren tersebut jika dibandingkan dengan gelombang kedua yang lalu,” ujar Wisnu dalam keterangan pers daring, Rabu (2/2/2022).


Wisnu mengatakan, upaya bersama dalam menekan laju kenaikan kasus adalah fokus utama saat ini. Selain itu, pemerintah akan terus menggencarkan program vaksinasi, menyiapkan stok obat-obatan di apotek, memperkuat fasilitas telemedisin, dan mencegah transmisi lokal di dalam negeri melalui penertiban prokes dan pelacakan kontak erat.


“Pemerintah juga akan terus melakukan pengetatan di pintu-pintu masuk negara serta memperketat serta screening. Pemerintah akan terus memantau tren kasus bersamaan dengan optimalisasi upaya pengendalian dan pencegahan penularan di berbagai lini dan sektor ekonomi masyarakat,” urainya.


Penambahan kasus harian Covid-19 sampai 2 Februari 2022 tercatat mencapai 17.895. Dengan total tersebut, hingga saat ini, terdapat 4.387.286 total kasus Covid-19 sejak diumumkannya kasus pertama pada 2 Maret 2020. Angka kematian akibat Covid-19 saat ini tercatat lebih rendah daripada gelombang pertama.


Wisnu menyampaikan, kenaikan ketersediaan tempat tidur (BOR) juga mulai terlihat seiring dengan kenaikan kasus. Rata-rata BOR rumah sakit rujukan di tingkat nasional sebesar 13,9 persen dengan DKI Jakarta sebagai penyumbang tertinggi yakni mencapai 52 persen. Disusul Provinsi Banten yang berada di 22 persen dan Provinsi Jawa Barat 16 persen.


Wisnu mengatakan sebagian besar kasus positif yang ada saat ini berpeluang besar untuk sembuh, apabila melihat angka kematian akibat Covid-19 yang jauh lebih sedikit daripada gelombang pertama.


“Untuk itu, pemerintah berkomitmen untuk terus mengupayakan peningkatan kesembuhan bagi pasien Covid-19. Pemerintah memastikan kesediaan tempat isolasi maupun karantina bagi pasien positif akibat transmisi lokal maupun pelaku perjalanan luar negeri,” paparnya.


Sementara ia juga mengimbau kepada pemerintah di masing-masing daerah untuk dapat mengevaluasi penanganan Covid di wilayahnya. “Kita berharap minggu depan dapat mulai terlihat perkembangan yang lebih baik,” katanya.


Kontributor: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Muhammad Faizin