Nasional

Sebagai Kader, IPNU-IPPNU Harus Kuasai Ajaran Islam

NU Online  ·  Selasa, 6 November 2018 | 14:00 WIB

Sebagai Kader, IPNU-IPPNU Harus Kuasai Ajaran Islam

Makmun Rasyid (kiri)

Tegal, NU Online
Islam adalah sebuah agama, yang melahirkan ragam aliran, yang mana orang NU menganut aliran Ahlussunnah Waljamaah. Sementara dalam gerakan politiknya, menganut politik kebangsaan. Ketiganya harus sesuai porsinya masing-masing. 

Hal itu diungkapkan Penulis Buku HTI Gagal Paham Khilafah Muhammad Makmun Rasyid saat Ngaji Kebangsaan bersama ribuan kader IPNU IPPNU Kabupaten Tegal, Ahad (4/11) di Gedung PCNU Kabupaten Tegal.

Menurutnya, dalam ber-Islam, tidak saja dituntut untuk menguasai ajaran Islam secara baik dan komprehensif, tapi juga menghayatinya dengan penuh kedewasaan, mempraktikkannya dengan penuh kebijaksanaan, menyampaikannya penuh kehangatan dan mengajaknya penuh kelemahlembutan dan lain-lain.

"Dalam ber-NU, NU tidak mengenal anggotanya yang bersikap  tasyaddudi (keras gak ketulungan, yang melahirkan sikap selainnya adalah salah) dan juga tidak mengenal anggotanya yang tasyahhuli (semua diperbolehkan). 

Sikap keras akan melahirkan empati dan sikap memperbolehkan segala sesuatu melahirkan sikap penyerahan diri dan ideologi demi kepentingan pribadi," ulasnya.

Selain itu, menurut santri STKQ Al Hikam Depok, Jawa Barat itu, dalam bernegara, NU harus menjadi penyeimbang dari ragam wujud partai politik yang ada, menjadi penasihat dan pemberi peringatan. 

"Jika sudah kabur antara eksistensi anggota NU dengan tubuh partai maka sifat anggota NU sebagai mundzir (pemberi peringatan) sulit terwujudkan," tandasnya.

Oleh sebab itu, lanjut Rasyid, mau tidak mau, anggota NU beserta banomnya, baik IPNU maupun IPPNU harus mampu menerapkan Fikih Ahkam, Fikih Dakwah, Fikih Tasawuf dan Fikih Siyasah secara bijak lagi proporsional.

"Semoga IPNU-IPPNU mampu menjadi dan membawa perubahan untuk Indonesia yang berkemajuan, berkeadaban dan berkeadilan," pungkasnya.

Ketua PC IPNU Kabupaten Tegal Fikih Andriyano kepada NU Online Senin (5/11) menuturkan, Ngaji Kebangsaan dalam rangka Pelantikan PC IPNU IPPNU Kabupaten Tegal masa khidmat 2018-2020 digelar sebagai upaya membentengi faham Radikalisme terhadap Pelajar NU Kabupaten Tegal. 

"Ngaji kebangsaan ini sebagai upaya penambahan Wawasan Kebangsaan dalam kacamata Aswaja An-Nahdliyah," ujarnya.

Menurut Ketua PC IPPNU Kabupaten Tegal Rina Sugiarti, inilah mengapa ngaji kebangsaan menjadi kebutuhan kita semua sebagai Pelajar. "Selain juga untuk menanamkan rasa cinta terhadap Agama dan tetap sayang terhadap bangsanya, sehingga dalam keadaaan konflik apapun yang terjadi Ruhul Wathaniyah kita akan tetap terjaga," jelas Rina.

Selain Makmun Rasyid, hadir pula Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah IPNU IPPNU Jawa Tengah, Rais PCNU Kabupaten Tegal KH Chambali Utsman, Ketua PCNU H Akhmad Wasy'ari, Anggota DPR RI H Bahrudin Nasori dan H Zainut Tauhid, pengurus Banom NU, para alumni dan pembina serta ribuan kader IPNU IPPNU se Kabupaten Tegal. (Nurkhasan/Muiz)