Nasional

Sejumlah Cerita Menggelitik soal Pelumpuhan Hewan Kurban

Sel, 13 September 2016 | 11:06 WIB

Sejumlah Cerita Menggelitik soal Pelumpuhan Hewan Kurban

Sapi kurban ngamuk.

Jakarta, NU Online
Penyembelihan hewan kurban berupa sapi dan kerbau selalu meninggalkan kesan lucu bagi orang yang menyaksikannya. Karena dalam satu tahap penyembelihan, sapi dan kerbau harus dilumpuhkan terlebih dahulu. 

Tahap inilah yang menurut sebagian jagal hewan kurban tidak selalu mudah karena sapi dan kerbau kerap berontak, ngamuk, menyeruduk orang, lari berpuluh-puluh meter hingga masuk sungai bahkan akhirnya ada yang harus dilumpuhkan melalui tembakan polisi karena membahayakan orang lain.

Informasi mengenai sejumlah cerita menggelitik soal pelumpuhan sapi berhasil dihimpun NU Online dari berbagai sumber. Di Bojonegoro misalnya, seekor sapi yang akan disembelih untuk kurban di Masjid Al-Islah di Desa Sukorejo, Kecamatan Kota, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Senin (12/9) terpaksa diangkat dengan kendaraan truk derek karena masuk sungai di desa setempat.

Saat itu, ada tiga pekerja yang menurunkan sapi warna hitam yang dibawa dengan kendaraan truk dari Kecamatan Sukosewu di depan Masjid Al Islah. Saat diturunkan dari atas truk, sapi lepas kemudian masuk perkampungan. Tiga pekerja dengan dibantu pengurus Masjid Al-Islah juga warga berusaha menangkap sapi yang berlarian masuk perkampungan tapi tidak berhasil.

Melihat ada sapi masuk sungai, warga sekitar berdatangan, selain ikut menyaksikan juga ikut membantu mengangkat sapi di sungai itu, dengan mendatangkan kendaraan truk derek dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bojonegoro. Usaha mengangkat sapi dengan kendaraan truk derek berlangsung 2 jam lebih, sebelum akhirnya sapi berhasil diangkat ke daratan.

Sruduk warga

Proses penyembelihan sapi di Medan lebih mencengangkan lagi meskipun mungkin lumrah, 3 ekor sapi yang akan disembelih di Masjid Suhada Jalan Pahlawan, Kecamatan Medan Perjuangan, Kota Medan mengamuk dan menyeruduk warung, serta beberapa orang warga.

Panitia kurban dan beberapa orang warga menyebutkan, kejadian itu bermula ketika salah seekor dari sembilan lembu yang akan disembelih digiring warga ke Masjid Suhada. Namun, secara tiba-tiba beberapa ekor mengamuk dan berusaha lari dari dalam masjid tersebut.

Meski belasan orang berupaya menahan lembu jantan itu, namun kekuatan hewan itu, tak terbendung sehingga menyeruduk seorang warga bernama, Abdul Amin dan beberapa warga lainnya. Bahkan, peristiwa tersebut langsung membuat heboh warga sekitar lokasi. Beberapa pengemudi mobil pribadi dan pengendara sepeda motor di Jalan Perjuangan sempat berhenti karena takut diserang lembu yang mengamuk.

Setelah kejadian itu, dua ekor lembu lainnya juga ikut mengamuk. Lembu yang mencoba kabur menabrak warung yang berada dekat masjid hingga roboh. Akibatnya, pemilik warung marah dan meminta ganti rugi kerusahkan kepada panitia kurban. Kemudian, tiga ekor lembu itu akhirnya berhasil ditenangkan dan disembelih panitia kurban.

Dilumpuhkan tembakan Polisi

Kali ini cara pelumpuhan sapi sangat tidak umum, yakni dilumpuhkan oleh tembakan polisi karena amuk sapi sudah pada taraf membahayakan warga. Ceritanya, seekor kerbau yang hendak disembelih oleh warga Desa Gondangmanis, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Senin, terpaksa ditembak oleh polisi setempat karena mengamuk dan lari ke pemukiman warga.

Salah satu tali pengikat kerbau tersebut tiba-tiba terlepas ketika warga selesai menyembelih empat ekor kambing kurban di Musala As Salam desa setempat Senin siang. Karena kerbau tersebut mengamuk, warga khawatir sehingga lari menyelamatkan diri dan sebagian ada yang mengejar kerbau yang lari ke arah Perumahan Puri Asri yang letaknya sekitar 20 meter dari musala.

Kerbau tersebut juga sempat mengejar Marto yang merupakan jagal, sehingga Marto juga lari menyelamatkan diri dengan naik ke atas pohon. Meskipun sudah berada di atas pohon, kerbau tersebut tidak mau melepaskan Marto karena beberapa kali menyerudukkan kepalanya ke arah pohon.

Upaya warga menangkap kerbau tersebut tidak membuahkan hasil. Bahkan, kerbau tersebut justru lari ke arah Desa Dersalam dan masuk ke rumah desa setempat yang jarak dengan musala sekitar 1 kilometer.

Selanjutnya, warga meminta bantuan aparat kepolisian setempat untuk melumpuhkan hewan ternak tersebut. Sejumlah personel kepolisian dari Polsek Bae yang diterjunkan untuk melumpuhkan kerbau tersebut, masih mengalami kesulitan karena hewan ternak tersebut masuk ke tempat bengkel las milik Sambiyono sehingga agak kesulitan melumpuhkan kerbau tersebut.

Di dalam dalam perbengkelan tersebut, juga terdapat material yang mudah terbakar sehingga upaya melumpuhkan harus dilakukan dengan hati-hati. Kerbau tersebut akhirnya bisa dilumpuhkan di dalam perbengkelan setelah ditembak polisi dan mengenai kepala kerbau. (Fathoni)