Nasional

Sejumlah Pakar Studi Islam Internasional dalam Konferensi AICIS di Palu

Kam, 13 September 2018 | 09:15 WIB

Jakarta, NU Online
Problem dunia Islam saat ini masih memerlukan banyak solusi untuk mewujudkan kondisi yang aman dan damai bag kehidupan umat manusia secara keseluruhan. Berangkat dari persoalan tersebut, para pakar studi Islam internasional bakal berkumpul dalam kegiatan Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2018 di IAIN Palu, Sulawesi Tengah pada 17-20 September 2018.

Menurut Direktur Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Kemenag RI Arskal Salim, AICIS merupakan wadah dimana para peneliti, akademisi, dan pakar studi Islam dunia berkumpul dan membahas sejumlah persoalan dunia Islam secara akademik.

“AICIS juga merupakan media untuk mempromosikan Islam moderat dan ramah yang selama ini berhasil dipraktikkan di Indonesia,” ujar Arskal Salim, Kamis (13/9) di Kantor Kemenag RI Jalan Lapangan Banteng Jakarta Pusat.

Menurutnya, AICIS menyajikan pembahasan akademik secara interdisipliner. Mengangkat tema utama Islamic in Globalizing World: Text, Knowledge, and Practice, sub tema yang diangkat ialah: The Quran, Hadith and Contemporary Interpretation; Islamic Education; Culture and Knowledge Production; Muslim Mobilities; Migration and Diaspora; Authors, Text and Islamic Tought; Piety, Popular Islamism dan Media; Agency, Power, Populism and Local Politics; Islamics Economics; AEC and SDGs; Interreligious Relations and Minority Affairs; Sciences and Technology in Islamic Universities; Islamic Visual Arts, Architecture and Performance.

Sub tema-sub tema tersebut akan dibahas oleh sejumlah pakar studi Islam internasional di antaranya, Hans Christian Gunther (Albert Ludwig Universitat Freiburg, Jerman), hew Wai Weng (University Kebangsaan Malaysia), Ken Miichi (Waseda University, Jepang), Sher Banu AL. Khan (National University of Singapore), Hakimolahi dan Muhammad Ali Mirzani (Tehran University, Iran), Ahmed El-Senouni (Muwatta Islamic Research Center Abu Dhabi, UEA), Eiman Khaleel (Zayeed University Abu Dhabi, UEA), dan pakar-pakar lainnya. (Fathoni)