Nasional

Selain Memaafkan, Gus Mus Beri Uang Saku Pengedit Video Dirinya dengan Kiai Ma'ruf Amin

NU Online  ·  Rabu, 10 April 2019 | 12:05 WIB

Selain Memaafkan, Gus Mus Beri Uang Saku Pengedit Video Dirinya dengan Kiai Ma'ruf Amin

Gus Mus beri uang saku kepada Zaenal (tengah/mataairradio.com))

Jakarta, NU Online
Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh Rembang, Jawa Tengah, KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) bukan hanya memaafkan Zaenal, pria pengedit video dirinya dengan KH Ma'ruf Amin yang sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu.

Zaenal ditemani seorang kawannya, Sahili menemui Gus Mus di kediamannya, Senin (8/4). Pada saat itu Gus Mus memberikan uang saku kepada keduanya.

Dikutip dari mataairradio.com, Zaenal dan Sahili mendapatkan uang dari Gus Mus saat keduanya berpamitan setelah bersilaturahim dan meminta maaf kepada Gus Mus. Mendapat uang dari Gus Mus yang disimpan dalam amplop, Zaenal dan Sahili tampak terbengong. Keduanya sempat meletakkan amplop tersebut, seolah-olah tidak mau menerima pemberian Gus Mus.

"Ibnu sabil namanya, ibnu sabil itu perlu dikasih sangu (bekal)," tutur Gus Mus singkat.

Kejadian tersebut dibenarkan oleh Muhammad Ali Almustofa (Kang Ali), santri sekaligus abdi dalem di kediaman Gus Mus.

"Iya, tadi malam (8 April) waktu ngabari saya katanya sudah menipis sangu-nya, dan rencananya sore (Rabu, 9 April) nanti langsung mau pulang ke Batam, karena sudah dua hari bermalam di penginapan dekat alun-alun Rembang," ungkap Kang Ali.

Kang Ali menyebutkan para tamu yang turut hadir di kediaman Gus Mus saat itu terlihat kaget. Mereka tidak menyangka Zaenal justeru mendapat perlakuan istimewa dari Gus Mus.

Husna, ‘santri kalong’ yang juga pemilik Apotek di Rembang sempat memberikan komentar tentang tindakan Gus Mus. "Masya Allah, Abah kok iso ngono yo..!”

Pada kesempatan tersebut, Gus Mus memberikan wejangan kepada Zaenal dan semua tamu yang hadir di kediamannya. "Manusia itu harus bisa menempatkan diri sebagai manusia, yaitu menyembah Yang Esa, menghormati yang tua, menyayangi yang muda, dan mengasihi sesama," kata Gus Mus.

Sebelumnya diberitakan Zaenal, pria yang sehari-harinya berjualan sembako mendatangi Gus Mus untuk meminta maaf karena telah mengedit video Gus Mus dan Kiai Ma'ruf Amin. Pada video tersebut seolah-olah Gus Mus menyalahkan Kiai Ma'ruf Amin. 

"Saya datang ke sini ingin meminta maaf kepada Mbah (Gus Mus) atas perbuatan saya mengedit video beliau. Dengan ini saya menyesal dan menjadi pelajaran serta pengalaman bagi saya di kemudian hari," sesal Zaenal.

Gus Mus menyatakan bahwa pihaknya sudah memaafkan Zaenal, bahkan sebelum Zaenal meminta maaf. Dalam persoalan tersebut, Gus Mus merasa tidak dirugikan. Tetapi merasa tidak enak hati dengan Kiai Ma’ruf karena editan video tersebut, sehingga ia telah melakukan klarifikasi melalui beberapa akun pribadi media sosialnya.

Gus Mus mengatakan melihat potensi kemampuan Zaenal dalam mengedit video, lalu menyarankan untuk membuat video yang sifatnya menyejukkan. Jika mempunyai pilihan dalam kontestasi Pilpres, kata Gus Mus, agar digunakan kemampuan editing video untuk memperkenalkan keunggulan tanpa menjatuhkan lawan.

Jika mencintai sesuatu jangan berlebih-lebihan. Begitu pun membenci sesuatu, jangan berlebih-lebihan. "Karena Allah tidak suka dengan hal yang berlebih-lebihan," pungkas ulama yang juga seorang budayawan ini. (Kendi Setiawan)