Nasional HARLAH KE-63 IPNU

Semaan Al-Qur’an untuk Kuatkan Religiusitas Kader IPNU

Jum, 24 Februari 2017 | 10:15 WIB

Jakarta, NU Online
Dalam rangka memperingati hari lahir ke-63, Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPNU) menggelar acara Semaan Al-Qur'an di Masjid An-Nahdlah PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Jumat (24/2).

Ketua Panitia Peringatan Harlah ke-63 IPNU Ahmad Farikhul Badi menyampaikan bahwa IPNU sebagai kader muda NU harus mampu menggabungkan kekuatan intelektual dan religiusitas guna mencapai kader yang berakhlakul karimah.

Menurutnya, dalam setiap gerakannya, IPNU tentu harus selalu berpedoman pada Al-Qur'an. Oleh karenanya, semaan ini merupakan bagian dari ikhtiar PP IPNU agar semua kader berintrospeksi atas gerak langkah yang telah dan akan dilakukan oleh IPNU.

“Semaan ini merupakan bagian dari ikhtiar PP IPNU untuk kita, semua kader, melakukan instrospeksi diri atas gerak dan langkah yang sudah, sedang, dan akan dilakukan oleh IPNU,” ujarnya saat ditemui di sela-sela kegiatan tersebut.

Ia menambahkan, hal ini juga sebagai bagian dari respons IPNU sebagai garda terdepan mempertahankan NKRI dari berbagai polemik yang terjadi, seperti radikalisme, disintegrasi, dan terorisme.

“Terlebih melihat kondisi negara yang belakang ini mengalami berbagai gangguan, baik radikalisme, disntegrasi maupun terorisme yang terjadi di mana-mana. Maka IPNU harus mengambil perannya sebagai civil society yang harus berdiri di garda terdepan memperhankan NKRI,” imbuhnya.

Sementara itu, senada dengan Badi’, Ketua Umum PP IPNU Asep Irfan Mujahid menyampaikan bahwa semaan ini adalah momen reflektif di hari lahir IPNU yang ke-63 untuk menegaskan kembali perannya sebagai wadah kaderisasi anak muda NU dalam menjawab berabgai tantangan kekinian.

“Melalui semaan Al-Qur'an sebagaimana yang telah para ulama NU dulu ajarkan, kita menemukan momen reflektif untuk menegaskan kembali keberperanan kita sebagai wadah kaderisasi anak muda NU dalam menjawab berbagai tantangan kekinian,” katanya.

Menurutnya, kegiatan ini bukanlah tujuan, tetapi bagian dari proses yang akan terus dilakukan guna menegakkan Islam Ahlussunnah wal Jamaah.

“Kegiatan ini bukanlah tujuan, melainkan bagian dari proses yang akan terus kita laksanakan secara kontinu demi menegakkan syiar Islam Ahlussunah wal Jamaah an-Nahdliyyah,” tambahnya. (Syakir/Fathoni)