Nasional

Sepulang Haji, Doa Makbul sampai 40 Hari

Ahad, 16 Juli 2023 | 13:00 WIB

Jakarta, NU Online
Tradisi masyarakat menyambangi orang yang baru datang melaksanakan haji kerap ditemui di sejumlah tempat di Indonesia. Sebagaimana diketahui, jamaah haji di tahun 2023 ini secara bertahap sudah kembali ke daerah mereka masing-masing. Mereka yang sudah sampai di kediaman, hampir bisa dipastikan akan 'sibuk' menerima tamu mulai dari sanak saudaranya, masyarakat di sekitarnya, hingga para sahabat.


Tradisi demikian bukan tanpa dasar. Dalam Islam, memang ada anjuran bagi orang yang belum berhaji untuk meminta doa ampunan kepada orang-orang baru pulang dari Tanah Suci, melaksanakan rukun Islam yang kelima. Mereka yang telah menyandang gelar haji ini pun dianjurkan mendoakan, bahkan meskipun tidak dimintanya.


Ustadz Alhafiz Kurniawan melalui artikelnya NU Online Tradisi Menyambangi Orang Baru Pulang Haji menjelaskan bahwa waktu mendoakan orang-orang yang belum dapat melaksanakan ibadah haji hingga 40 hari.


"Praktik bersilaturahim atau menyambangi orang yang baru pulang dari haji untuk mengambil berkah dan meminta didoakan bukanlah praktik yang tak berdasar. Tetapi hal ini telah dijelaskan oleh para ulama terdahulu," tulis Ustadz Alhafiz.


Penjelasan Ustadz Alhafiz ini mengutip sebuah keterangan dalam kitab Hasyiyah Qaliyubi yang ditulis oleh Syihabuddin al-Qaliyubi salah satu ulama kenamaan dari mazhab Syafi’i. Para ulama menyebutkan bahwa 40 hari ini dihitung sejak kedatangannya.


"Dan disunahkan bagi orang yang berhaji untuk mendoakan kepada orang (yang tidak berhaji) dengan ampunan meskipun orang tersebut tidak meminta. Dan bagi orang yang tidak berhaji hendaknya meminta didoakan oleh dia. Para ulama menyebutkan bahwa doa tersebut sampai 40 hari dari kedatangannya," demikian arti dari penjelasan yang dikutip Ustadz Alhafiz dari kitab Hasyiyah Qaliyubi ‘ala Syarhi Jalaliddin al-Mahali ditulis Syihabuddin al-Qaliyubi.


Sementara itu, Muhamad Abror, dalam tulisan NU Online Anjuran Minta Doa kepada Jamaah Haji yang Baru Pulang ke Tanah Air menjelaskan bahwa seorang Muslim yang baru saja menunaikan rukun Islam yang kelima terbebas dari dosa, seperti bayi yang baru lahir di dunia sehingga doanya mudah dikabulkan. Sebagaimana hadits riwayat Bukhari, Muslim, An-Nasai, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah:


عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ مَنْ حَجَّ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ مِنْ ذُنُوْبِهِ كَيَوْمَ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ 


Artinya, "Siapa saja yang berhaji, lalu tidak berkata keji dan tidak berbuat dosa, niscaya ia pulang (suci) seperti hari dilahirkan oleh ibunya."


Dalam redaksi yang lebih tegas, Rasulullah saw bersabda: 


الْغَازِي فِي سَبِيلِ اللهِ، وَالْحَاجُّ وَالْمُعْتَمِرُ، وَفْدُ اللهِ، دَعَاهُمْ، فَأَجَابُوهُ، وَسَأَلُوهُ، فَأَعْطَاهُمْ 


Artinya, "Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang beribadah haji, dan orang yang sedang umrah adalah tamu kehormatan Allah. Allah memanggil mereka, kemudian mereka memenuhi panggilan itu. Sehingga jika mereka memohon kepada Allah, maka Allah akan memberinya." (HR Ibnu Majah). 


Berangkat dari penjelasan singkat ini maka sebenarnya praktik menyambangi atau bersilaturahmi kepada orang yang baru pulang dari haji dalam rangka untuk meminta didoakan dan mencari keberkahan adalah sesuatu yang baik dan dianjurkan sebagaimana keterangan di atas.