Nasional

Seribu Mahasiswa Kampus Islam Swasta Terima Beasiswa Bidikmisi 

Ahad, 22 September 2019 | 04:00 WIB

Seribu Mahasiswa Kampus Islam Swasta Terima Beasiswa Bidikmisi 

Peserta orientasi dan bimbingan teknis beasiswa Bidikmisi. (Foto: NU Online/Imam Kusnin Ahmad)

Bogor, NU Online
Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Ditjen Pendidikan Islam memberikan beasiswa. Yakni bantuan biaya pendidikan bagi calon mahasiswa tidak mampu secara ekonomi dan memiliki potensi akademik baik untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi pada program studi unggulan sampai lulus tepat waktu atau Bidikmisi. Kesempatan diberikan kepada seribu mahasiswa yang studi pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS).
 
Kepastian itu disampaikan Imam Safe’i, Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI saat memberikan pembekalan kepada Perguruan Tinggi Penyelenggara (PTP) Bidikmisi Kemenag RI. Acara dikemas dalam Orientasi dan Bimbingan Teknis Beasiswa Bidikmisi di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (21/9).
 
Kepada PTP Bidikmisi, Imam Safe’i berpesan tiga hal penting, pertama saat melakukan seleksi calon penerima harus sesuai aturan yang ada. “Jangan sampai langkah baik berakhir tidak baik karena pemeriksa menganggap apa yang kita lakukan tidak prosedural, sehingga dianggap merugikan negara,” kata Imam.
 
Pesan kedua lanjut alumni IAIN Samarinda ini adalah penerima Bidikmisi harus dijaga prestasinya melalui pembinaan yang baik, sistematis, terstruktur dan berkesinambungan. 
 
“Jadikan mereka fider untuk atlit-atlit di ajang nasional seperti pionir dan kompetisi lainnya karena mereka adalah anak-anak yang hebat,” ungkapnya.
 
Imam meminta kepada Direktorat PTKI utuk memberikan penghargaan atau reward kepada PTP yang sukses mengawal mahasiswa Bidikmisi, menjadi lebih baik, lebih hebat dan lebih berprestasi. Salah satunya dengan memberikan tambahan kuota besiswa pada tahun yang akan datang.
 
Doktor riset dan evaluasi Universitas Negeri Jakarta ini melanjutkan dengan pesan ketiga kepada 35 PTP Bidikmisi dan 13 Sekretaris Kopertais, yaitu proyeksikan mau ke mana para lulusan Beasiswa Bidikmisi. 
 
“Kalau mau bekerja, di mana mereka disalurkan dan kalau mau studi lanjut di perguruan tinggi mana sehingga ada perbaikan nasib bagi mereka,” terangnya.
 
Imam Safe’i berharap Bidikmisi menjadi program unggulan sebagai tanda bahwa negara hadir untuk anak-anak yang kurang beruntung secara ekonomi tetapi memiliki prestasi. 
 
“Di tangan bapak-bapak dan ibu anak-anak bangsa inilah akan tumbuh dan berkembang. Karena sejatinya tidak ada anak yang bodoh karena semuanya memiliki potensi yang dapat dikembangkan,” paparnya.
 
Ruchman Basori, Kasubdit Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan kepada NU Online mengatakan pada tahun anggaran 2019 Ditjen Pendidikan Islam menyalurkan Beasiswa Bidikmisi untuk seribu mahasiswa yang tersebar di 100 PTP. Nantinya mereka akan mendapatkan biaya kuliah selama 4 tahun dan termasuk biaya hidup per bulan Rp. 700.000,-
 
Program beasiswa Bidikmisi pada Kementerian Agama dimulai 2011 untuk PTKIN dan tahun 2015 untuk PTKIS. Sampai dengan tahun 2019 setidaknya sudah ada 38.000 anak bangsa yang mendapat keberuntungan melanjutkan studi jenjang S1 melalui beasiswa Bidikmisi dengan total anggaran Rp. 402.600.000.000.
 
Kendati demikian, Ruchman menganggap kuota Bidikmisi untuk kalangan kurang mampu pada mahasiswa di lingkungan Kementerian Agama jauh dari memadahi, jika dibandingkan dengan mahasiswa pada perguruan tinggi umum.
 
Alumni UIN Walisongo ini merasa bangga karena pada tahun 2020 kuota program Bidikmisi yang nantinya akan bertransformasi menjadi Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah) akan bertambah signifikan mencapai 23.000 mahasiswa. 
 
 
Pewarta: Imam Kusnin Ahmad
Editor: Ibnu Nawawi