Nasional

Shalat Gerhana Matahari Berjamaah, Berikut Caranya

Rab, 19 April 2023 | 06:00 WIB

Shalat Gerhana Matahari Berjamaah, Berikut Caranya

Cara Shalat Gerhana Matahari Berjamaah. (Foto ilustrasi: NU Online/Freepik)

Jakarta, NU Online
Gerhana matahari campuran (hibrid) akan menyapa masyarakat Indonesia pada Kamis (20/4/2023) pagi menjelang siang. Saat peristiwa langit ini berlangsung, umat Islam disunnahkan untuk melaksanakan shalat gerhana matahari (kusuf al-syams), baik di dalam keadaan di rumah, perjalanan, sendiri, maupun berjamaah.


Shalat gerhana matahari dilaksanakan di waktu-waktu terjadinya gerhana di tempat masing-masing. Untuk jadwal gerhana matahari di kota-kota terdekat dapat dilihat pada tautan: Jadwal Lengkap Gerhana Matahari 20 April 2023 di Seluruh Wilayah Indonesia.


Shalat gerhana matahari ini dilaksanakan dengan dua rakaat. Setiap rakaat dilakukan dua kali berdiri, yakni setelah rukuk pertama, berdiri lagi diikuti dengan membaca surat Al-Fatihah dan surat lain.


Adapun cara shalat gerhana matahari berjamaah, sebagaimana dilansir NU Online dalam tulisan Tata Cara Lengkap Shalat Gerhana Matahari adalah sebagai berikut.


1.    Sebelum shalat ada baiknya seseorang melafalkan niat terlebih dahulu sebagai berikut: 

  أُصَلِّيْ سُنَّةً لِكُسُوْفِ الشَّمْسِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا\إِمَامًا لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushallî sunnatan likusûfisy syamsi rak’ataini ma’muman/imaman lillâhi ta’âlâ

Artinya, “Saya niat shalat sunnah gerhana matahari dua rakat (sebagai makmum/imam) karena Allah ta’âla.”

2.    Melafalkan niat di atas di dalam hati diiringi takbiratul ihram;

3.    Mengucap takbir ketika takbiratul ihram sambil niat di dalam hati;

4.    Membaca doa iftitah;

5.    Baca ta‘awudz dan Surat Al-Fatihah;

6.    Setelah itu baca salah satu surat pendek Al-Quran dengan sir (perlahan);

7.    Rukuk dengan membaca tasbih;

8.    I'tidal dengan menaruh kedua tangan kembali di bawah dada;

9.    Baca ta‘awudz dan Surat Al-Fatihah;

10.    Setelah itu baca salah satu surat pendek Al-Quran dengan sir (perlahan);

11.     Rukuk dengan membaca tasbih;

12.     I'tidal dengan membaca bacaan I’tidal

13.     Sujud pertama diikuti membaca tasbih;

14.     Duduk di antara dua sujud;

15.     Sujud kedua sembari membaca tasbih

16.     Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua;

17.    Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama. Durasi pengerjaan rakaat kedua lebih pendek daripada pengerjaan rakaat pertama;

18.     Setelah sujud kedua pada rakaat kedua, duduk tasyahud untuk membaca tasyahud akhir;

19.     Salam; 

20.     Istighfar dan doa


Pewarta: Syakir NF
Editor: Muhammad Faizin