Nasional

Shalawat Badar Sambut Kirab Koin Muktamar NU di Sumenep

Sel, 25 Februari 2020 | 11:00 WIB

Shalawat Badar Sambut Kirab Koin Muktamar NU di Sumenep

Sejumlah santri dan pelajar di LPI Nurul Jadid Dusun Blumbang, Pragaan Daja, Pragaan, Sumenep mengisi Koin NU. (Foto: NU Online/Ahmad Fatih)

Sumenep, NU Online
Berbagai upaya dilakukan demi memberikan edukasi terhadap elemen masyarakat terkait pentingnya bersedekah. Hal tersebut sebagaimana telah dilakukan Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama atau LAZISNU di Kecamatan Pragaan, Sumenep, Jawa Timur.
 
Momentumnya semakin tepat dengan akan digelarnya Muktamar ke-34 di Lampung tahun ini. Lewat Koin Muktamar NU, tim menyapa sejumlah lembaga pendidikan hingga pesantren. Yang terbaru, tim hadir di lembaga pendidikan Nurul Jadid yang berada di Dusun Blumbang, Pragaan Daja, Pragaan, Senin (24/2).
 
Betapa kehadiran tim demikian dielukan para santri dan peserta didik di lembaga tersebut. Hal itu dibuktikan kala bel istirahat berbunyi, mereka bergegas turun dari kelas menyambut tim kirab dan secara bersama melantunkan Shalawat Badar. 
 
Pengasuh Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Nurul Jadid, KH Nor Khalish menyatakan bahwa Kirab Koin NU merupakan gerakan amal shalih yang diwujudkan dengan kesadaran masyarakat dalam bersedekah.
 
"Ini gerakan amal shalih, amaliah yang sejatinya memang menjadi kebiasaan warga NU atau nahdliyin berinfak. Nah, anak santri harus diajarkan sejak dini agar mereka memiliki keshalihan sosial,” katanya di tengah kerumunan santri.
 
Kepada tim kirab, KH Nor Khalish menjelaskan bahwa dirinya senang dan bahkan bersyukur karena masih diperhatikan NU. 
 
"Tujuan kirab bagi saya untuk melatih santri mengenal NU lebih dini tentang Muktamar NU, yakni forum permusyawaratan tertinggi,” ujarnya.
 
Menurutnya, gerakan koin bagi santri bukan soal jumah dana yang diperoleh. Namun yang terpenting adalah proses pendidikan yang dirasa mahal untuk masa depan santri dengan didikan sejak dini.
 
"Santri di sini bisa kenal NU sejak dini, kenal gerakan membiayai NU, bukan mengambil manfaat dari NU. Dan ini sudah lama dicontohkan oleh para pendahulu kita,” katanya yang ditutup dengan doa. 
 
Sekretaris LAZISNU Pragaan, Abu Faris menjelaskan edukasi sedekah dan berinfak dengan cara kirab Koin Muktamar seperti ini sangatlah tepat dan efisien.
 
“Acaranya meriah dan kesannya sangat mendalam bagi para santri. Kelak saat dewasa mereka akan mengingat bahwa sejak kecil sudah diajarkan mencintai NU,” jelasnya.
 
Sebagai informasi, satu pekan mendatang pengumpulan koin Muktamar NU untuk Pragaan memasuki batas akhir. Kepengurusan NU Pragaan bermaksud akan fokus pada kegiatan berikutnya, yaitu Harlah dan Pekan Rajabiyah Nahdlatul Ulama. 
 
 
Kontributor: Ahmad Fatih
Editor: Ibnu Nawawi