Nasional

Siap-siap, UIN Walisongo Sediakan Beasiswa untuk Santri

Ahad, 24 Januari 2021 | 13:35 WIB

Siap-siap, UIN Walisongo Sediakan Beasiswa untuk Santri

Rektor UIN Walisongo, Prof Imam Taufiq mengatakan UIN Walisongo juga akan menyarankan jurusan yang tepat sesuai dengan kemampuan calon mahasiswa. (Foto: UIN Walisongo)

Semarang, NU Online

Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Jawa Tengah mengalokasikan beasiswa penuh untuk para santri berprestasi yang akan melanjutkan studi pada tahun ajaran 2021. Prof Imam Taufiq, Rektor UIN Walisongo mengatakan beasiswa ini menyasar pada santri yang memiliki kemampuan menghafal Al-Qur'an dan santri yang mahir dalam memahami kitab kuning (turats qodim).

 

Rektor mengungkapkan, sebenarnya program ini sudah berjalan sejak dua tahun kemarin. Namun, belum dioprasionalkan secara maksimal. UIN Walisongo menyediakan beberapa jalur beasiswa, di antaranya jalur mandiri regular dan mandiri prestasi.

 

"Pada jalur mandiri prestasi mencakup tiga macam kategori yaitu santri atau siswa yang memiliki prestasi, artinya pernah mengikuti kompetisi di tingkat nasional maupun internasional. Kedua, santri yang memiliki hafalan 30 juz Al-Qur'an. Kemudian yang ketiga yaitu santri yang memiliki kemampuan khusus seperti mampu membaca dan memahami kitab-kitab klasik atau kitab kuning," beber Prof Imam, Jumat (23/1).



Teknis dan ketentuan penerimaannya, Prof Imam menegaskan akan diumumkan kemudian. Pihaknya menambahkan bahwa program ini masih dalam proses pematangan sebelum disampaikan kepada masyarakat umum.


"Ya nanti pengumuman resminya ditunggu saja, karena masih penggodokan. Memang belum kita umumkan dan mudah-mudahan di awal Februari (2021) secara resmi kita umumkan untuk penerimaan periode tahun 2021," ujar rektor yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Darul Falah itu.

 

Selain itu dijelaskan juga bahwa para santri yang akan menerima beasiswa tersebut boleh memilih jurusan dan fakultas yang calon mahasiswa inginkan. Akan tetapi, dari pihak kampus juga akan menyarankan jurusan yang tepat sesuai dengan kemampuan calon mahasiswa. Misalnya mempunyai kemampuan menguasai kitab soal hukum bisa direkomendasikan ke Fakultas Syariah dan Hukum, begitu seterusnya.


"Para santri yang mengajukan itu bisa memilih jurusan yang relevan dengan kapasitas itu karena kalau dia sudah memiliki kemampuan baca kitab kuning dan seleksi itu tentu jurusannya yang relevan dengan ilmunya. Misalnya jurusan-jurusan di Fakultas Syariah dan Hukum atau Fakultas Ushuluddin dan Humaniora dan fakultas yang lain," lanjut Rektor.

 

Jaring pondok pesantren

Di samping menawarkan program beasiswa tersebut, UIN Walisongo juga mengupayakan silaturahim degnan menemui beberapa pengasuh pesantren yang produktif menelurkan alumni-alumni atau santri yang dianggap mampu meneruskan studinya di kampus hijau. Menurutnya persoalan ini sebuah komitmen UIN Walisongo untuk menjadikan kampus Islam yang damai, terbuka, dan menginspirasi.


"Yang pasti komitmen UIN Walisongo Semarang adalah menjadikan kampus ini menjadi ikon Islam washatiyyah, Islam rahmatan lil alamin, dan Islam santun sebagaimana yang Walisongo ajarkan," sambung Prof Imam.


Ide program beasiswa ini merupakan apresiasi kampus untuk para santri yang istikomah mengaji kepada kiai yang memiliki sanad yang jelas sampai Rasulullah. Oleh karena itu, mereka layak diapresiasi dengan memberikan fasilitas bebas beasiswa atau UKT nol yang akan dialokasikan melalui jalur mandiri prestasi.

 

Ditambah lagi para santri telah terbiasa interaksi dengan kiainya dan interaksi dengan suasana-suasana kepesantrenanya. Hal ini, kata Prof Imam, akan menjadikan sosok yang multitalenta, sosok yang punya kemampuan nalar yang bagus, dan berakhlak karimah.


"Menurut saya komunitas yang bisa diandalkan adalah komunitas pesantren mengaji para kiai-kia jelas alim dan punya sanad jelas juga punya jiwa pengabdian pada NKRI," tegas Prof Imam.

 

Sebelumnya Prof Imam menyampaikan pemberian beasiswa santri pada acara penganugerahan gelar akademik Doktor Honoris Causa kepada KH Afifuddin Muhajir, Rabu (20/1). Seperti diketahui KH Afifuddin Muhajir meraih gelar tersebut dalam bidang Ilmu Fiqih dan Ushul Fiqih pada Fakultas Syariah dan Hukum.

 

Kontributor: Abdullah Faiz
Editor: Kendi Setiawan