Nasional

'Sila' dan 'Aneprok' Ribuan Peserta Muspimnas PMII

Rab, 27 Februari 2019 | 13:30 WIB

'Sila' dan 'Aneprok' Ribuan Peserta Muspimnas PMII

Peserta Muspimnas PMII duduk bersila.

Boyolali, NU Online
Ribuan kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) nampaknya tidak mengenal lelah.  Digelar lima hari, Musyawarah Pimpinan Nasional (Muspimnas) PMII berjalan maksimal.  Para peserta seolah terbius dengan pembahasan pembahasan yang disuguhkan Panitia Steering Comite (SC). Mereka antusias mengikuti seluruh rangkaian Muspimnas sampai dengan selesai persidangan.

Tidak biasa terlihat, forum nasional tertinggi di PMII tersebut dilakukan peserta dengan duduk sila dan aneprok.  Dua istilah itu kira kira yang pas menggambarkan Muspimnas PMII 2019 di tanah Jawa itu. Sila dan aneprok adalah serapan bahasa Sunda yaitu duduk dengan kaki dilipat kedepan bagi laki laki dan duduk dengan kaki dilipat ke dalam bagi perempuan. 

Sila dan aneprok adalah salah satu budaya yang kerap dilakukan masyarakat Sunda, misalnya apabila melakukan pertemuan di pengajian atau bertamu secara massal. Sila dan aneprok konon bisa menggambarkannya pribadi sesorang tergantung kualitas duduknya.  

Jika sila dan aneprok-nya lama dengan bentuk yang sama maka orang tersebut memiliki pribadi yang tenang dan penuh dengan pertimbangan dalam melakukan segala hal.  

Sila dan aneprok juga menjadi perilaku yang paling santun saat bertamu terutama saat menjalin hubungan besan dengan keluarga kerajaan. Tanpa disadari sila dan aneprok berpengaruh terhadap keberlangsungan kegiatan Muspimnas, terutama saat melakukan persidangan. Kegiatan persidangan terlihat lebih kondusif dan lebih rapi.  

Di ajang Muspimnas PMII, para peserta yang hendak mengusulkan gagasannya lebih bisa berbicara dengan lugas dan tenang. Apalagi panitia juga memberlakukan agar peserta tidak merokok dan membawa aksesoris yang dianggap tidak penting.  

Dengan metode itu hasil hasil Muspimnas diterima dengan legowo oleh seluruh peserta Muspimnas. Sila dan aneprok juga menghindari bentrokan yang merugikan seluruh peserta Muspimnas. 

"Muspimnas kadang kadang adalah benturan sedikit, tapi ini terlihat kondusif aman dan benar benar fokus.  Meski beberapi kali sempat miskomunimasi antar peserta tapi tidak begitu ugal ugalan.  Bahkan cenderung dapat dikontrol Pantia," kata seorang peserta asal Balikpapan Kalimantan Timur,  Zainudin, Rabu (27/2).

Ia menuturkan kegiatan yang dimulai sejak Sabtu (23/2) lalu itu benar-benar berbeda dengan kegiatan kegiatan forum nasional pada umumnya.  Ia berterima kasih kepada seluruh panitia karena mampu menjadi penyelenggara yang benar benar maksimal. 

Kegiatan yang ditutup pada Rabu (27/2) malam itu akan membawa PMIi kepada nilai-nilai organisasi yang utuh.  Terutama soal haluan ideologinya yakni Ahlusunnah wal Jamaah.

Sebelumnya Ketua Umum PB PMII, Agus Mulyono Herlambang juga menyempatkan meninjau lokasi Muspimnas.  Selain memastikan kegiatan berjalan lancar Ketum Agus (sapaan Ketua Umum PB PMII)  juga menyambangi stand stand hasil karya kader PMII seluruh Indonesia yang ditampilkan di arena Muspimnas. 

"Insyaallah, kami dari PB PMII akan terus berusaha memberikan pelayanan yang lebih kepada seluruh kader PMII yang hadir di Muspimnas ini," ujarnya. (Abdul Rahman Ahdori/Kendi Setiawan)