Nasional HARLAH NU

Silaturrahim, Waketum Sampaikan Tantangan NU

Sel, 21 Mei 2013 | 01:02 WIB

Yogyakarta, NU Online
Rangkaian harlah ke-90 NU yang diadakan oleh PWNU DIY antara lain silaturahim antara pengurus NU se-DIY dengan Wakil Ketua Umum (Waketum) PBNU H As’ad Said Ali di Aula PWNU DIY, Ahad (19/5) sore. Acara tersebut disambut dengan antusias oleh pengurus NU DIY.<>

Acara yang dihadiri oleh sekitar 50 peserta itu berjalan dengan lancar. Dengan didampingi oleh Ketua Rais Syuriyah PWNU DIY KH Ashari Abta, Ketua PP LAZISNU KH Masyhuri Malik dan sebagai moderator Ahmad Zuhdi Muhdor. Diskusi itu membahas permasalahan NU, dan tantangan ke depan.

“Banyak ormas lain yang sudah tidak ada lagi. tapi NU hampir satu abad, masih tetap eksis. Tekanan NU mulai lebih besar, karena suasana dekorasi dan globalisasi yang tidak bisa dielakkan lagi,” ungkap As’ad Said Ali.

“Apa ancaman kita? Kalau kita membaca tulisan Wahid Hasyim, waktu ulang tahun Departemen Agama dulu, beliau menjelaskan bahwa ada dua kelompok. Yang pertama menyambut positif dan berharap kepada NU. Dan yang kedua adalah kelompok yang meremehkan orang beragama. Kelompok ini takut kalau Departemen Agama berkembang,” ujar As’ad Said Ali dengan sedikit serius.

As’ad Ali juga menjelaskan bahwa ada kelemahan NU yaitu mundurnya Nahdlatul Tujar, kebangkitan para saudagar yang semestinya menjadi tonggak NU. Nahdlatut Tujjar runtuh setelah kemerdekaan. Menurutnya, masalah yang paling mendasar saat ini adalah kurangnya kemandirian pengurus NU.

Waketum juga menyinggung persoalan politik, “Hubungan NU dan partai politik itu boleh. Terserah mau milih yang mana, asalalkan yang disenangi. Tapi kalau sudah menjadi anggota DPR, harus berkhidmah kepada NU,” tandasnya pada akhir pembicaraan dengan pengurus NU se-DIY.



Redaktur    : A. Khoirul Anam
Kontributor: Sholikhin