Jakarta, NU Online
Sister in Islam, sebuah kelompok pembela kesetaraan perempuan, HAM, dan keadilan di Malaysia melakukan kunjungan ke gedung PBNU, Senin (16/6).
<>
Sebanyak 20 orang yang terdiri dari para aktifis, jurnalis, akademisi dan mahasiswa diterima oleh Sekjen Rabithah Maahid Islamiyah (RMI) Miftah Fakih dan pengurus LDNU KH Misbahul Munir.
Dalam dialog yang dilangsungkan di lt5 Gedung PBNU tersebut, para peserta secara antusias menanyakan berbagai isu seputar keislaman, ekonomi syariah dan peran perempuan di Indonesia.
KH Misbahul Munir mengawali penjelasan bahwa Muslim di Indonesia mengutamakan pendekatan dakwah dari bawah dengan mendidik masyarakat untuk berperilaku baik, meskipun pelan, hasilnya pasti. Hal ini terbukti dengan berhasilnya Islam berkembang di Indonesia dan menjadi komunitas Muslim terbesar di dunia.
Miftah Fakih, menjelaskan, Islam bertujuan untuk membebaskan manusia dari ketidakberdayaan. Islam menghargai peran perempuan untuk berkiprah dalam kehidupan publik dan menjunjung tinggi kesetaraan dengan laki-laki, tetapi tentu saja ada batasan sesuai dengan aturan agama. “Tidak mungkin NU membolehkan poliandri,” katanya memberi contoh.
Ia mengaku sudah lama menjalin komunikasi dengan aktifis Sister in Islam saat masih tinggal di Yogyakarta.
Ketua Umum IPPNU Farida Farichah menambahkan, NU sangat mengapresiasi dan memberi ruang yang besar kepada perempuan, mulai dari tingkat remaja yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), yang dipimpinnya, Fatayat NU, bagi perempuan usia produktif, sampai dengan Muslimat NU, bagi perempuan usia dewasa.
“Saya sangat bersyukur NU memberi ruang yang besar bagi perempuan untuk berkiprah,” katanya. (mukafi niam)
Terpopuler
1
PPATK Tuai Kritik: Rekening Pasif Diblokir, Rekening Judol Malah Dibiarkan
2
Munas Majelis Alumni IPNU Berakhir, Prof Asrorun Niam Terpilih Jadi Ketua Umum
3
Bendera One Piece Marak, Sarbumusi Serukan Pengibaran Merah Putih
4
Gelombang Tinggi di Cianjur Hantam 67 Perahu Nelayan, SNNU Desak Revitalisasi Dermaga
5
Hadiri Haul Buntet 2025, Ketum PBNU Tegaskan Pesantren Punya Saham dalam Tegaknya NKRI
6
Alumni IPNU Harus Hadir Jadi Penjernih dalam Konflik Sosial dan Jembatan Antarkelompok
Terkini
Lihat Semua