Nasional KONGRES IPNU IPPNU

Songsong Bonus Demografi, IPNU Harus Perkuat Kemampuan Kader

Sen, 17 Desember 2018 | 16:00 WIB

Songsong Bonus Demografi, IPNU Harus Perkuat Kemampuan Kader

Ketua PW IPNU Jateng, Ferial Farkhan

Jakarta, NU Online
Indonesia bakal menghadapi bonus demografi pada tahun 2030-2040 mendatang dengan mayoritas penduduknya berusia produktif. Bappenas mencatat bahwa dominasi mereka mencapai 64 persen atau sekitar 297 juta jiwa.

Hal tersebut tentu bakal berdampak pada banyak hal. Daya kompetitif akan semakin sengit sehingga menuntut masyarakat untuk lebih berkualitas agar mampu bersaing. 

Ketua Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jawa Tengah Ferial Farkhan melihat IPNU harus mempersiapkan hal itu dimulai dengan penguatan terhadap kadernya melalui program kaderisasi yang modern dan inovatif.

"Mulai dari penataan sistem kaderisasi IPNU yang lebih modern dan inovatif sehingga IPNU  bisa bergerak memperlebar sayap organisasinya kepada semua pelajar," katanya kepada NU Online pada Senin (17/12).

Upaya penguatan kader itu juga harus diimbangi dengan hal lainnya, yakni penguatan sistem menajemen organisasi di seluruh tingkat kepengurusan IPNU. Dengan begitu, menurutnya, kuantitas kader yang sedemikian banyak dapat terkoordinasi dengan baik.  "Dengan penataan organisasi yang baik, maka peran IPNU akan lebih terasa oleh masyarakat," katanya.

Lebih lanjut, Feri juga menegaskan bahwa dua hal itu perlu dikokohkan dengan keluasan jaringan. Ia menekankan pentingnya memperlebar akses jaringan untuk menjadi mitra kolaborasi.

"Dengan luasnya jaringan yang dimiliki IPNU, maka IPNU bisa membuat program inovasi yang bisa mengembangkan potensi dari semua kader IPNU. Khususnya program yang berbasis digital namun masih tetap menjaga nilai-nilali tradisi yang bernuansa Aswaja," katanya.

Feri menjelaskan bahwa Jawa Tengah telah melakukan tiga hal itu dengan membuat kaderisasi di sekolah umum. Islamic Student Patriotism Training adalah salah satu program unggulannya, yakni model pengkaderan kita di sekolah negeri. 

"Di situ kontennya adalah penguatan kapasitas kepemimpinan, wawasan kebangsaan, dan pelatihan media sosial," pungkasnya. (Syakir NF/Muiz)