Nasional

Syekh Taufiq Al-Buthi: Indonesia Taman Surga, Jangan Kau Bakar Keindahannya

NU Online  ·  Rabu, 27 Februari 2019 | 16:25 WIB

Syekh Taufiq Al-Buthi: Indonesia Taman Surga, Jangan Kau Bakar Keindahannya

Syekh Taufiq Al-Buthi dalam forum Munas NU

Banjar, NU Online
Setelah mengikuti acara pembukaan Munas dan Konbes NU 2019, Ketua Persatuan Ulama Suriah Syekh Taufiq Ramadhan Al-Buthi mengisi forum seminar, Rabu (27/2) malam. Di hadapan para peserta Munas dan warga NU, ia menegaskan bahwa Indonesia adalah taman surga.

“Indonesia kuat karena persatuannya. Persatuan terwujud karena tekadnya. Indonesia adalah taman surga, maka jangan engkau bakar keindahannya," lanjut Syaikh al-Buthi memuji kerukunan, kedamaian dan keindahan Indonesia seperti direkam Sya’roni As-Safuriy, Rabu (27/2) di Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo, Kota Banjar, Jawa Barat.

Kekaguman Syekh Taufiq Ramadhan al-Buthi kepada Negara Indonesia terus terlontar dari mulutnya. Setelah beliau menyitir sebuah hadits bahwa Islam akan datang pada suatu golongan yang berbondong-bondong masuk dan menerima ajaran Islam tanpa ada paksaan bagai siang dan malam. Bahkan rela mengorbankan segalanya demi memuliakan agama Islam.

Dibawa oleh para ulama pada masa Dinasti Abbasiyyah. Dipertahankan oleh para ulama dan raja-raja hingga Syekh Taufiq Al-Buthi sulit untuk menceritakan semua perjuangan dan kegigihan mereka. Wali Songo merupakan terusan dari perjuangan Pangeran Trunojoyo.

Dengan kecintaan yang besar pada Islam dan menerima dengan tangan terbuka secara sukarela. Semua yang disifati Rasulullah SAW persis ada di Indonesia. Bahkan tiga abad lebih Portugis dan Belanda menjajah negeri Indonesia namun tak mampu merubah sedikitpun keislamannya.

Kemudian Syaikh Taufiq al-Buthi menyimpulkan bahwa cara menyelamatkan negeri di mana kita tinggal ialah dengan tiga hal: ilmu, tazkiyyatun nafsi, dan sikap waspada.

Selain Syekh Taufiq, ulama dari Mesir Syekh Musthafa Zahran yang hadir dalam perhelatan Munas dan Konbes NU 2019 ini juga turut mengisi seminar yang dibawakan dengan bahasa Arab tersebut. (Fathoni)