Nasional

Tahun Baru 1443 H, PBNU Ajak Muslim Teladani Spirit Hijrah Rasulullah 

Sen, 9 Agustus 2021 | 11:00 WIB

Jakarta, NU Online
Tahun baru 1443 Hijriah jatuh pada Senin (9/8/2021) malam ini. Momentum bersejarah bagi perjalanan umat Islam ini ditandai dengan hijrah Nabi Muhammad. Hijrah merupakan perubahan gerakan baik sosial, keagamaan, maupun kebudayaan. 

 

Karena itu, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengajak umat Islam serta Nahdliyin untuk sama-sama meneladani hikmah dan spirit hijrah yang dilakukan Nabi Muhammad. Setidaknya, terdapat empat pesan Rasulullah yang disampaikan pada khutbah di awal masa hijrah. Pesan pertama adalah soal menebarkan salam. 

 
"Salam yang dimaksud adalah perdamaian. Dalam konteks berbangsa dan bernegara ada irisan kemiripan dan kesamaan struktur sosiologis masyarakat Madinah kala itu dengan masyarakat Indonesia saat ini. Irisan keduanya pada konteks kemajemukan dan kebinekaan. Keduanya sama-sama majemuk," tutur Sekretaris Jenderal PBNU H Ahmad Helmy Faishal Zaini kepada NU Online, Senin sore. 

 

Menurut Helmy, pesan Nabi Muhammad tersebut tidak hanya berhenti pada makna tekstual atau sekadar menebarkan salam. Namun harus pula dimaknai sebagai upaya menebarkan kedamaian serta menciptakan rasa aman bagi siapa pun. 

 

Kemudian, pesan kedua yang disampaikan Nabi Muhammad adalah soal memberi makanan atau bersedekah. Ditegaskan Helmy bahwa pesan tersebut harus mengingatkan seluruh elemen bangsa tentang kepedulian sosial yang menjadi pilar penting dalam bermasyarakat. 
 

"Masyarakat yang baik itu harus dibangun di atas individu-individu yang memiliki kepekaan dan kepedulian sosial kepada sesama. Baik kepedulian dalam konteks seagama (ukhuwwah Islamiyah), kepeduliaan dalam konteks berbangsa (ukhuwwah wathaniyah), dan kepeduliaan kemanusiaan (ukhuwwah insaniyah)," terang Helmy.

 

Lalu pesan ketiga Nabi Muhammad ketika hijrah itu adalah jalinan silaturahim. Hal ini merupakan aspek terpenting dalam konteks berbangsa dan bernegara. Sebagai contoh, KH Abdul Wahab Chasbullah bersama Presiden Soekarno, pada 1948, pernah menggagas silaturahim nasional para tokoh bangsa dan elit politik yang kala itu saling bertikai.

 

"Silaturahim itu belakangan dinamakan dengan halal bihalal. Artinya, dalam forum silaturahim tersebut terdapat keberkahan yang sangat luar biasa yakni tercapainya rasa saling memaklumi, memaafkan, dan mengikhlaskan satu sama lain,: ucap Sekjen PBNU, kelahiran Cirebon, Jawa Barat, pada 49 tahun yang lalu itu.
 

Pesan keempat Nabi Muhammad adalah tentang menjalankan shalat malam. Dalam hal ini, kata Helmy, Nabi berpesan kepada umat Islam agar senantiasa berupaya menjadi pribadi yang bersemangat untuk memperbaiki dengan cara mengetuk pintu langit di malam hari. 

 

"Malam hari itu, terutama di sepertiga malam akhir, merupakan momen sangat tepat untuk mengoreksi diri serta bermuhasabah, merenungi kesalahan demi kesalahan yang telah kita lakukan untuk dimintakan maaf kepada Allah. Shalat malam memiliki kedudukan yang sangat penting bagai setiap hamba," katanya.

 

"Jadi kami mengajak seluruh umat Islam untuk mengambil hikmah serta meneladani spirit dan nilai-nilai yang terkandung dalam peristiwa hijrah Rasulullah. Kita harus meneladani sikap, perbuatan, ucapan, dan akhlak Nabi Muhammad dalam kehidupan sehari-hari," tambah Helmy.

 

Sebelumnya, Lembaga Falakiyah (LF) PBNU telah mengabarkan bahwa awal tahun 1443 H jatuh pada Senin malam ini. Hal tersebut disampaikan setelah menerima laporan dari para perukyah yang belum dapat melihat hilal Muharram 1443 H pada Ahad (8/8/2021) sore, kemarin.

 

"Awal bulan Muharram 1443 H bertepatan dengan Selasa Pon 10 Agustus 2021 M (mulai malam Selasa) atas dasar istikmal (bulan sebelumnya disempurnakan menjadi 30 hari)," kata KH Ketua LF PBNU KH Sirril Wafa, melalui surat pengumuman yang ditandatanganinya, Ahad.

 

Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Kendi Setiawan