Tanggapi Aksi #IndonesiaGelap dan #KaburAjaDulu, Prabowo Akui Indonesia Baik-Baik Saja
NU Online · Rabu, 26 Februari 2025 | 17:00 WIB

Presiden Prabowo saat berpidato dalam acara penutupan Kongres VI Partai Demokrat, pada Selasa (25/2/2025). (Foto: tangkapan layar)
Haekal Attar
Penulis
Jakarta, NU Online
Presiden Prabowo Subianto menanggapi aksi #IndonesiaGelap dan #KaburAjaDulu yang ramai di linimasa media sosial. Secara umum, Prabowo mengakui bahwa Indonesia saat ini sedang dalam keadaan baik-baik saja.
Prabowo optimis Indonesia akan menjadi negara makmur dengan melakukan efisiensi yang disalurkan ke Badan Pengelola Investasi Danantara dan program strategis lainnya.
Ia juga meyakini bahwa perekonomian Indonesia pada 2025 mendatang akan masuk pada peringkat keempat, setelah China, Amerika Serikat, dan India.
"Yang melihat Indonesia gelap itu siapa? Saudara-saudara berapa hari yang lalu ya ada suatu prediksi ekonomi dan statistik, mereka mengatakan kita ini akan menjadi ekonomi nomor satu itu akan tetap akan jadi Tiongkok menyalip Amerika, nomor dua adalah Amerika nomor tiga India," ujar Prabowo saat menghadiri penutupan Kongres VI Partai Demokrat, pada Selasa (25/2/2025).
"Kan keren Indonesia di atas Jerman, di atas Jepang, di atas Inggris di atas Prancis kok Indonesia gelap?" tambahnya.
Prabowo juga mengakui bahwa kehidupan di luar negeri tak jauh berbeda dengan di Indonesia, sehingga ia mengajak semua pihak untuk memajukan Indonesia demi memperkuat kesejahteraan dan perekonomian.
"Tapi percayalah, saya yang sering ke luar negeri, di luar negeri ya gitu-gitu aja," katanya, merespons aksi #KaburAjaDulu.
Prabowo juga menyinggung soal efisiensi anggaran. Ia menjelaskan, penghematan itu nantinya didapat dari pemangkasan dana perjalanan ke luar negeri.
Sebagai informasi, beragam lapisan masyarakat bersama mahasiswa melakukan Aksi Indonesia Gelap sebanyak tiga kali yang dimulai pada 17 Februari 2025 hingga 21 Februari 2025.
Tuntutan massa aksi menekankan pada pembatalan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 terkait Efisiensi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Ada juga tuntutan pembatalan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).
Terpopuler
1
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
2
Zaman Kegaduhan, Rais Aam PBNU Ingatkan Umat Islam Ikuti Ulama yang Istiqamah
3
Khutbah Jumat: Belajar dari Pohon Kurma dan Kelapa untuk Jadi Muslim Kuat dan Bermanfaat
4
PBNU Tata Ulang Aset Nahdlatul Ulama Mulai dari Sekolah, Rumah Sakit, hingga Saham
5
Khutbah Jumat: Bahaya Tamak dan Keutamaan Mensyukuri Nikmat
6
Ekologi vs Ekstraksi: Beberapa Putusan Munas NU untuk Lindungi Alam
Terkini
Lihat Semua