Nasional

Tata Cara Khutbah Idul Fitri Lengkap 

Sel, 26 April 2022 | 23:45 WIB

Tata Cara Khutbah Idul Fitri Lengkap 

Ilustrasi. (Foto: NU Online)

Jakarta, NU Online 

Salah satu kesunnahan yang dianjurkan setelah shalat Idul Fitri adalah melakukan khutbah. Jadi, setelah shalat id para jamaah disunnahkan untuk tidak langsung bubar terlebih dahulu, tetapi tetap duduk dan mendengarkan khutbah.

 

Salah satu dalil yang menjadi dasar anjuran pelaksanaan khutbah Idul Fitri adalah hadits Ibnu Abbas berikut,

 

شَهِدْتُ العِيدَ مَعَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمْ، فَكُلُّهُمْ كَانُوا يُصَلُّونَ قَبْلَ الخُطْبَةِ 

 

Artinya, “Saya melaksanakan shalat id bersama Rasulullah saw, Abu Bakar, Umar, dan Utsman ra. Semuanya melaksanakan shalat sebelum khubtah berlangsung.” (Muttafaq ‘alaih).

 

Dalah hadits lain juga disebutkan,

 

إِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَامَ يَوْمَ الْفِطْرِ فَصَلَّى فَبَدَأَ بِالصَّلَاةِ قَبْلَ الْخُطْبَةِ ثُمَّ خَطَبَ النَّاسَ فَلَمَّا فَرَغَ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَزَلَ وَأَتَى النِّسَاءَ فَذَكَّرَهُنَّ وَهُوَ يَتَوَكَّأُ عَلَى يَدِ بِلَالٍ وَبِلَالٌ بَاسِطٌ ثَوْبَهُ يُلْقِينَ النِّسَاءُ صَدَقَةً... 

 

Artinya, “Sesungguhnya Nabi saw berdiri pada hari Idul Fitri, kemudian memulai shalatnya, lalu berkhutbah. Setelah selesai khutbah beliau turun dan mendatangi jama’ah perempuan kemudian mengajar mereka tentang zakat sambil bersandar pada tangan Bilal. Sementara Bilal membentangkan kainnya, para perempuan memasukkan sedekah pada kain tersebut... (HR Bukhari)

 

Dua hadits di atas menjelaskan bahwa dianjurkan untuk melaksanakan khutbah Idul Fitri setelah selesai shalat id dua rakaat.

 

Melansir NU Online dalam artikel berjudul Tata Cara Khutbah Idul Fitri atau Idul Adha, pelaksanaan khutbah id (Idul Fitri dan Idul Adha) sama seperti khutbah pada shalat Jumat. Hanya saja ada beberapa tambahan teknis. Berikut adalah tata cara khutbah Idul Fitri lengkap.

 

Rukun khutbah pada shalat id tidak berbeda dari rukun khutbah pada shalat Jumat, yakni memuji Allah, membaca shalawat, berwasiat tentang takwa, membaca ayat Al-Qur'an pada salah satu khutbah, serta mendoakan kaum Muslimin pada khutbah kedua.

 

Khutbah dilaksanakan dua kali, di antara dua khutbah tersebut khatib disunnahkan untuk duduk (bagi yang mampu berdiri). Hal ini sebagaimana telah dijelaskan dalam Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah berikut,

 

السُّنَّةُ أَنْ يَخْطُبَ الإِمَامُ فِي العِيدَيْنِ خُطْبَتَيْنِ يَفْصِلُ بَيْنَهُمَا بِجُلُوسٍ 

 

Artinya, “Sunnah seorang Imam berkhutbah dua kali pada shalat hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha), dan memisahkan kedua khutbah dengan duduk.” (HR Asy-Syafi’i)

 

Pada khutbah pertama khatib disunnahkan untuk memulainya dengan membaca takbir sebanyak sembilan kali, sementara pada khutbah kedua membukanya dengan takbir sebanyak tujuh kali.

 

Jamaah diperintahkan untuk tetap tenang dan mendengarkan dengan seksama saat khutbah berlangsung.

 

Kontriutor: Muhamad Abror
Editor: Aiz Luthfi