Nasional

Tidak Akan Ada ‘Nahdlah’ Tanpa ‘Harakah’

NU Online  ·  Kamis, 29 November 2018 | 01:45 WIB

Tidak Akan Ada ‘Nahdlah’ Tanpa ‘Harakah’

Katib Syuriyah PBNU KH Mujib Qulyubi

Bogor, NU Online
Katib Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Mujib Qulyubi menegaskan bahwa Nahdlatul Ulama berdiri di antaranya atas dasar prinsip kebangkitan. Proses kebangkitan (nahdlah) ini dilakukan oleh para pendiri NU melalui gerakan (harakah).

“Sehingga tidak mungkin ada nahdlah tanpa harakah,” tegas Kiai Mujib saat memberikan sambutan dan pengarahan dalam pelantikan Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (28/11) malam di UNUSIA Kampus Kemang.

Wakil Rektor III UNUSIA ini menambahkan, harus ada gerakan jika ingin bangkit. Kalau tidak ada harakah, tegas Kiai Mujib, yang ada bukan kebangkitan ulama, tetapi sukutul ulama (diamnya ulama).

“Segeralah berkiprah dan berharakah agar manfaatnya bisa cepat dirasakan oleh umat,” tutur Kiai Mujib.

Sebelumnya, Ketua PCNU Kabupaten Bogor KH Romdhon yang hadir dalam pelantikan tersebut menegaskan tanggung jawab keagamaan, keumatan, dan kebangsaan yang harus dibawa oleh pengurus NU. Tanggung jawab tersebut diemban untuk meneguhkan dan menjalankan agama Allah SWT.

“Tanggung jawab keagamaan ini di antaranya mengembangkan ajaran Islam Ahlussunnah wal Jama’ah An-Nahdliyah,” ujar Kiai Romdhon di hadapan para pengurus dan undangan yang hadir.

Menurutnya, masyarakat yang secara amaliyah keagamaan itu NU, perlu diwadahi dalam organisasi agar fikrah (pemikiran) dan harakah (gerakan) juga sejalan dengan jam’iyah Nahdlatul Ulama.

“Sebab itu perlu menjam’iyahkan jamaah,” jelasnya.

Perihal tanggung jawab keumatan dan kebangsaan, Kiai Romdhon menegaskan bahwa warga NU dan umat Islam di tanah air adalah orang Indonesia yang beragama Islam.

Dari prinsip ini, imbuhnya, setiap orang beragama di Indonesia wajib menjaga bangsa dan negaranya secara bersama-sama meskipun berbeda keyakinan, suku, bahasa, dan lain-lain.

Turut hadir dan memberikan sambutan dalam acara pelantikan ini Kapolsek Kemang Kompol Ade Yusuf Hidayat, dan Camat Kemang Nana Mulyana beserta undangan. 

Sebelum proses pelantikan dimulai, diadakan pembacaan manakib, dzikir, wirid, istighotsah, dan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Kepengurusan MWCNU Kemang periode 2018-2023 memilih Ustadz M. Farid Firadus sebagai Ketua Tanfidziyah didampingi Ustadz M. Warji sebagai Sekretaris MWCNU Kemang. Sedangkan Syuriyah menunjuk Ustadz Ahmad Gunawan sebagai Rais MWCNU Kemang serta Ustadz Barkah Sumirat sebagai Katib. (Fathoni)