Pringsewu, NU Online
Ketua LBM PWNU Lampung KH Munawir menyambut baik langkah Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LBM PBNU) yang menggelar kajian keagamaan terkait berita palsu (hoax) dan aksi menyudutkan orang lain di dunia maya (bully), Kamis (1/2) di Kantor PBNU Jakarta.
Menurutnya langkah ini sudah sangat mendesak dilakukan sebagai ikhtiar untuk mengingatkan dan memberi kesadaran kepada ummat Islam bahwa tindakan tersebut jelas melanggar aturan agama, merugikan orang lain dan dapat juga merugikan sang penyebar berita palsu tersebut.
"Saat ini sangat gampangnya orang membagikan berita yang terkadang belum jelas kebenarannya. Selama menguntungkan kelompoknya sendiri maka dengan gencarnya mereka membagikannya dan sering juga ditambah-tambah kalimat-kalimat provokatif," katanya Kamis (1/12).
Gus Nawir begitu Ia biasa dipanggil menambahkan bahwa kemudahan yang hadir dari keberadaan dunia maya khususnya media sosial, membuat orang gampang sekali menyerang orang lain.
"Apalagi sekarang ini gampang dan banyak sekali ditemukan akun-akun palsu yang memang dibuat orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk menjatuhkan orang lain. Ini tentu sangat memprihatinkan," kata Kiai muda yang juga merupakan Ketua Komisi Fatwa MUI Provinsi Lampung.
Undang-undang IT yang mengatur hal ini seakan-akan mandul ketika berada di realita aktivitas dunia maya. Akun-akun palsu masih saja sering menebar kebencian dengan harapan orang lain juga akan berpikiran sama sehingga akan ikut golongannya.
Jika hal ini terus terjadi dan tidak ada langkah untuk mengingatkan masyarakat khususnya orang Islam, kedepan bisa saja terjadi orang tidak akan lagi memiliki sopan santun dan etika dalam pergaulan nyata ditengah masyarakat.
"Sifat kasar dalam membuat status atau komentar didunia maya bisa saja akan terjadi didunia nyata. Kalau bukan terjadi sekarang, bisa jadi para generasi selanjutnya yang akan melakukannya. Apa yang dilakukan didunia maya adalah cerminan dalam kehidupan nyata," katanya.
Sehingga sudah saatnya, kajian dari aspek agama memberikan peringatan kepada umat Islam untuk berhati-hati dalam bertindak didunia maya khususnya media sosial. "Kalau sudah tidak lagi mematuhi aturan dan norma agama, bisa jadi mata hatinya sudah tertutup untuk menerima kebaikan," pungkasnya. (Muhammad Faizin/Fathoni)