Nasional

Tingkatkan Mutu, Kemenag RI Siapkan Pedoman Seleksi Buku Keislaman

NU Online  ·  Rabu, 17 Oktober 2018 | 14:15 WIB

Tingkatkan Mutu, Kemenag RI Siapkan Pedoman Seleksi Buku Keislaman

(Foto: via kompasiana)

Jakarta, NU Online
Dirjen Bimas Islam Kemenag RI melalui Subdit Kepustakaan Islam tengah merumuskan pedoman penelaahan buku yang memuat kriteria bahan bacaan terkait keislaman di Jakarta Pusat, Selasa-Kamis (16-18/10). Forum yang  difasilitasi Subdit Kepustakaan Islam ini diharapkan dapat menghasilkan sejumlah kriteria perihal bahan bacaan yang sehat terkait keislaman.

Kepala Ortala, Kepegawaian, dan Hukum (Ortapeghum) Dirjen Bimas Islam Kemanag RI Thobib Al-Asyhar yang memimpin forum ini mengatakan bahwa forum ini dilatarbelakangi oleh semangat peningkatan mutu kepustakaan Islam di Indonesia.

Selama ini Kemenag RI menerima banyak laporan dari masyarakat bahwa wacana keagamaan dalam buku keislaman yang beredar di pasaran kini berkembang cukup dinamis dan konten yang sangat bervariasi.

Pada sisi lain, banyak penulis yang memproduksi wacana keagamaan Islam melalui buku-buku itu tidak memiliki otoritas keilmuan yang memadai. 

“Latar belakangnya untuk membuat standardisasi mutu kepustakaan Islam. Selama ini banyak ditemukan bahan-bahan bacaan keagamaan yang isinya kontraproduktif dengan nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan,” kata Thobib kepada NU Online, Rabu (17/10) malam.

Ia menambahkan bahwa keluaran dari rumusan pada forum ini bermuara pada ketersediaan buku keislaman yang mencerdaskan dan sejalan dengan nilai-nilai kebangsaan dan keindonesiaan.

“Bahan bacaan yang dapat meningkatkan wawasan keagamaan dan kecintaan terhadap tanah air,” kata Thobib.

Sejumlah kriteria dalam arti pengendalian ini menjadi penting agar wacana keagamaan Islam yang diproduksi secara massif di tengah masyarakat tidak terjebak menjadi wacana yang sarat dengan konten hoaks, ujaran kebencian, radikalisme, pornografi, dan menebarkan paham keagamaan yang berlebihan.

“Bimas Islam menginginkan adanya upaya pengendalian mutu yang ujungnya berbentuk rekomendasi atau kategorisasi bahan bacaan yang mencerahkan bagi masyarakat,” kata Thobib. (Alhafiz K)