Ilustrasi: saat melakukan isoman protokol kesehatan tetap dipertahankan, yaitu tetap di rumah, selalu cuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas, gunakan masker, dan tetap menjaga jarak dengan penghuni rumah di dalamnya.
Syifa Arrahmah
Kontributor
Jakarta, NU Online
Isolasi mandiri (isoman) dapat menjadi solusi permasalahan kekurangan fasilitas kesehatan (faskes) akibat melonjaknya kasus Covid-19.
Dokter Narolitha dari Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Rumah Sakit Islam (RSI) Jemursari Surabaya, mengatakan hal yang penting diperhatikan saat melakukan isoman, selain harus tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes), kebersihan lingkungan rumah atau kamar yang digunakan juga harus memenuhi standar minimal rumah sehat.
"Pencahayaannya cukup, kemudian ventilasi untuk mengatur keluar masuknya udara yang ada di dalam kamar juga dipastikan harus baik. Karena kebersihan rumah dan kamar memegang peran penting selama isoman," kata dr Narolitha kepada NU Online saat dihubungi via sambungan telepon, Kamis (22/7).
Menurut dia, penting juga menyiapkan sejumlah peralatan medis, obat dan vitamin. Seperti masker medis, thermometer (pengukur suhu badan), oxymeter (pengukur saturasi Oksigen), obat-obatan pereda demam/nyeri, vitamin C, dan obat-obatan lain yang direkomendasikan dokter.
"Jadi, bagi yang isoman wajib mengukur suhu tubuh dan mengecek saturasi Oksigen dua kali sehari, karena lazimnya pasien Covid-19 itu mengalami Hipoksia (kondisi rendahnya kadar oksigen di sel dan jaringan)," tuturnya.
Ia juga menyarankan, untuk melakukan olahraga ringan selama 30 menit 3-5 kali per minggu, serta berjemur di pagi hari selama 10-15 menit. "Menyeimbangkan ketahanan tubuh, terus juga mengontrol agar tidak stres," ujarnya.
Lebih lanjut, dr Narolitha meminta masyarakat yang hendak melakukan isolasi mandiri untuk melapor ke Ketua RT/RW, atau ke satgas Covid-19 setempat, agar bilamana terjadi sesuatu terhadap pasien pihak RT/RW dapat segera melaporkan kepada pelayanan kesehatan untuk dilakukan tindak lanjut.
"Jika timbul gejala berat, segera laporan ke RT/RW atau bisa juga bertelekonsultasi via telemedicine dengan dokter agar mereka bisa membantu untuk merujuk ke RS terdekat," pinta dia.
Dikatakannya, bahwa saat ini sudah ada 11 telemedicine yang bekerja sama dengan Kemenkes, siap memberikan konsultasi serta obat-obatan dan multivitamin secara gratis. Sehingga memudahkan pasien isoman melakukan telekonsultasi atau mengecek perkembangan kesehatannya tanpa harus pergi ke RS.
"Jadi, pasien yang isoman tidak perlu keluar rumah," ucapnya.
Kemudian, ia juga mengingatkan, saat melakukan isoman protokol kesehatan tetap dipertahankan, yaitu tetap di rumah, selalu cuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas, gunakan masker, dan tetap menjaga jarak dengan penghuni rumah di dalamnya.
"Ingat, meskipun isoman harus tetap pakai masker, dan usahakan penggunaan barang-barang di rumah terpisah dengan anggota keluarga yang lain. Tidak berbagi alat mandi atau makan karena mampu menularkan virus dengan cepat," imbuh dr Narolitha.
Kontributor: Syifa Arrahmah
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Pertemuan KH Hasyim Muzadi dengan Komandan Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah
2
Kisah Imam Ghazali Berguru kepada Tukang Sol Sepatu
3
Masyarakat Muslim, Normalisasi Israel, dan Penjajahan Palestina
4
Presiden Prancis Serukan Penghentian Pengiriman Senjata ke Israel, Begini Respons Netanyahu
5
Berdayakan Ekonomi Masyarakat Kelas Bawah, LAZISNU Cilacap Gelar Pelatihan Pembuatan Tas Anyaman
6
Cara Mengingatkan Anak yang Berisik ketika Khutbah Jumat
Terkini
Lihat Semua