Nasional

Tokoh Hindu Ajak Anak Muda Cintai Indonesia dengan Pengamalan Nilai Pancasila

Sab, 27 Mei 2023 | 08:20 WIB

Tokoh Hindu Ajak Anak Muda Cintai Indonesia dengan Pengamalan Nilai Pancasila

Wakil Ketua Parisada Dharma Indonesia, Putu Adi Sutrisna (Foto: Tangkapan layar Youtube)

Jakarta, NU Online
Tokoh agama Hindu yang juga Wakil Ketua Parisada Dharma Indonesia, Putu Adi Sutrisna mengajak kepada semua elemen bangsa, terutama anak-anak muda untuk mencintai Indonesia melalui pengamalan nilai Pancasila. Menurutnya, Pancasila merupakan bagian dari kesepakatan bersama yang juga tidak bertentangan dengan dharma negara dan dharma agama. 


Putu Adi menambahkan, umat Hindu sudah seharusnya dapat menjalankan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Sebab, kata Putu, di dalam agama Hindu ada 4 catur guru yang harus dihormati dan diikuti, yaitu guru swadyaya (Tuhan yang Maha Esa), guru rupake (orang tua), guru pengajian (guru sekolah), dan guru wisesa (pemerintah). Pemeluk Hindu, katanya, wajib menghormati dan merawat empat catur guru tersebut. 


"Apalagi di dalam Pancasila mengandung nilai-nilai luhur yang selaras dengan ajaran Hindu. Bhineka Tunggal Ika itu bahasa Sansekerta yang artinya  meskipun berbeda-beda itu satu. Kalau di kami ada lagi istilah, tattwa masi atau aku adalah kamu," kata Putu seperti dikutip NU Online dari tayangan video Ajaran Mencintai Bangsa dalam Agama Hindu, Kamis (25/5/2023). 

 

Lebih lanjut, Putu Adi menegaskan bahwa kitab suci Hindu mewajibkan kepada umatnya agar bisa mengimplementasikan dharma agama dan dharma negara. Keduanya merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Oleh sebab itu, hal ini memiliki keselarasan dengan lima prinsip di dalam Pancasila. 


"Dharma agama adalah kewajiban menjalankan kebenaran yang suci sesuai dengan nilai-nilai ajaran agama. Sedangkan dharma negara adalah kewajiban setiap umat hindu untuk melaksanakan menghormati menjaga negara atau pemerintah yang sah. Jadi, umat Hindu wajib," kata Putu Adi. 


Putu Adi berharap, generasi muda dapat terus menjaga keberagaman dan kebhinekaan Indonesia agar terus tercipta kerukunan diantara sesama anak bangsa. Agama Hindu, lanjut Putu Adi, menjunjung tinggi perbedaan, sehingga, sampai kapan pun, tidak akan melakukan pertentangan dengan pemerintahan yang sah, sebab hal ini dilarang oleh ajaran dharma negara. 


Sementara itu, menurut tokoh Hindu lainnya yakni Sugiharti, seluruh anak bangsa di Indonesia wajib memiliki Nasionalisme. Terlebih umat Hindu yang sudah ditekankan berulang-ulang di dalam ajaran kitab sucinya. Dia menyebut bahwa bangsa Indonesia memang dilahirkan dengan keragaman dan perbedaan budaya, agama, etnis, dan adat-istiadat. Karenanya, harus mampu menjaga dan merawatnya. 


"Keragaman ini pada dasarnya sebuah kelebihan dari negara kita jika dibandingkan dengan negara lain. Namun, jika kita salah memahami justru akan menjadi jurang pemisah, atau pemicu konflik antar sesama anak bangsa," tuturnya kepada wartawan beberapa waktu yang lalu. 

 

Kontributor: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Kendi Setiawan